Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI Bikin Ahok Menanggung Beban Seorang Diri

Kompas.com - 23/03/2015, 08:51 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan memutuskan menggunakan pergub untuk APBD DKI tahun ini, DPRD DKI dinilai sedang ingin membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menanggung beban seorang diri. Pasalnya, pergub merupakan peraturan yang dibuat oleh gubernur dan tidak melalui pembahasan bersama pihak legislatif terlebih dahulu.

"Jika memakai APBD tahun lalu, tentu dengan segala risikonya, DPRD tampak mendorong agar Ahok (sapaan Basuki) yang menanggung bebannya," ujar pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Arie Sudjito, kepada Kompas.com, Senin (23/3/2015).

Arie juga mengatakan, sikap DPRD DKI saat ini juga merupakan sebuah manuver politik. Hal ini dipicu atas ketegangan yang terjadi antara Pemerintah Provinsi DKI dan DPRD DKI saat ini. Ahok memiliki sikap keras terhadap apa yang diinginkannya. Begitu pula DPRD DKI yang terus "ngotot" memperjuangkan apa yang mereka anggap benar.

Arie menduga, DPRD DKI menyadari bahwa kedua pihak tidak bisa lagi berdamai. Sehingga, kata dia, DPRD DKI tidak ingin lagi berdebat dengan Ahok. Alasannya, karena hal tersebut seakan tak ada guna.

Hal ini, juga diprediksi sebagai puncak kekesalan DPRD DKI kepada Ahok. Seakan lelah dengan itu semua, DPRD DKI pun mengambil langkah politik yang membuat mereka lepas dari kisruh ini. Pergub digunakan sebagai tanda penggunaan APBD tahun lalu.

"DPRD tidak mau ambil risiko. DPRD tidak mau lagi berdebat dan bernegosiasi bersama gubernur dengan bahasa sinis sebagaimana yang dilakukan," ujar Arie.

Arie pun mengatakan perselisihan antara Ahok dengan DPRD DKI akan berlangsung lama. Bisa saja, APBD akan kembali tersandera pada tahun-tahun berikutnya. "Fenomena ini memang tidak sehat karena penetapan APBD dilakukan dengan terpaksa, karena gagal membangun konsensus. Nampaknya juga akan panjang ketegangan ini," ujar Arie.


APBD gunakan pergub

Rapat pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta memutuskan penggunaan APBD DKI Jakarta 2015 melalui peraturan gubernur. Pihak Banggar DPRD DKI menyatakan, putusan ini tak berarti bahwa pihaknya telah menolak Rancangan APBD 2015.

"Hasil rapat tadi bahwa diserahkan kepada Gubernur. Kalau diserahkan ke gubernur, ya pergub, susun seluas-luasnya," ujar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik, Jumat (20/3/2015) malam.

Pantauan Kompas.com, rapat yang berlangsung selama 45 menit tersebut berakhir pukul 22.45 WIB. Banggar DPRD DKI beralasan bahwa pihaknya tidak memiliki waktu yang cukup untuk menuntaskan semua pembahasan.

"Tadi sudah disampaikan oleh semua fraksi, kecuali Nasdem. Intinya, diserahkan kepada Gubernur, sudah dikomunikasikan juga ke Pak Ketua (DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi) yang berhalangan hadir," papar Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panca Dihantui Rasa Takut dan Bersalah Usai Bunuh Empat Anak Kandungnya di Jagakarsa

Panca Dihantui Rasa Takut dan Bersalah Usai Bunuh Empat Anak Kandungnya di Jagakarsa

Megapolitan
Panca Pembunuh Empat Anak Kandung Tak Pernah Dijenguk Keluarga sejak Dijebloskan ke Penjara

Panca Pembunuh Empat Anak Kandung Tak Pernah Dijenguk Keluarga sejak Dijebloskan ke Penjara

Megapolitan
Banjir Kritik Program Tapera: Gaji Pas-pasan, Dipotong Lagi padahal Tak Berniat Beli Rumah

Banjir Kritik Program Tapera: Gaji Pas-pasan, Dipotong Lagi padahal Tak Berniat Beli Rumah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Megapolitan
Misteri Mayat Dalam Toren Terungkap: Korban adalah Bandar Narkoba yang Bersembunyi dari Polisi

Misteri Mayat Dalam Toren Terungkap: Korban adalah Bandar Narkoba yang Bersembunyi dari Polisi

Megapolitan
BPBD DKI: Jakarta Rugi Rp 2,1 Triliun akibat Banjir

BPBD DKI: Jakarta Rugi Rp 2,1 Triliun akibat Banjir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Lima Terpidana Sebut Bukan Pegi Pembunuh Vina | Soal Mayat Dalam Toren, Masih Hidup saat Terendam Air

[POPULER JABODETABEK] Lima Terpidana Sebut Bukan Pegi Pembunuh Vina | Soal Mayat Dalam Toren, Masih Hidup saat Terendam Air

Megapolitan
Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Acara HUT Ke-497 Kota Jakarta, Ada Gratis Masuk Ancol

Daftar Acara HUT Ke-497 Kota Jakarta, Ada Gratis Masuk Ancol

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com