Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Buka Rahasia soal Trik Sebelum Kisruh APBD

Kompas.com - 25/03/2015, 20:21 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) telah merancang sebuah skenario sebelum kisruh APBD berlangsung. Skenario itu ialah untuk mengantisipasi penggunaan pagu anggaran tahun lalu yang kini dituangkan melalui dasar hukum peraturan gubernur (pergub).

"Dari bulan November (2014), sebenarnya saya dan Pak Gubernur sudah antisipasi yang terburuk. Saya buka rahasia ini sekarang," kata Kepala BPKAD Heru Budi Hartono kepada Kompas.com, Rabu (25/3/2015).

Heru menjelaskan, dia bersama Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) telah menyiapkan beberapa slot di anggaran DKI yang bisa sewaktu-waktu diambil.

Anggaran yang diambil dalam arti bisa digunakan bisa juga tidak, seperti anggaran belanja tanah di Dinas Pertamanan dan Pemakaman senilai Rp 1,8 triliun.

Anggaran yang seperti itu, kata Heru, terdapat hampir di semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI.

Slot-slot anggaran fleksibel tersebut bisa mencapai miliaran hingga triliunan rupiah. Dengan begitu, Heru memastikan bahwa program-program lainnya tidak akan terganggu karena sudah ada jatahnya sendiri.

"Jadi, sebenarnya emergency post yang kita taruh di sana bisa dibelanjakan juga kalau dalam kondisi aman," ucap Heru.

Kondisi aman yang dimaksud adalah jika sejak awal rancangan anggaran dari Pemprov DKI yang menggunakan sistem e-budgeting berjalan.

Total RAPBD 2015 yang akhirnya tidak terpakai sebesar Rp 73,08 triliun. Sementara itu, dengan dipakainya pagu anggaran tahun 2014 sejumlah Rp 72,9 persen, berarti ada selisih.

Selisih ini ditakutkan berdampak pada pelaksanaan program-program DKI yang sudah terlebih dahulu dianggarkan dalam RAPBD.

"Jadi, Dinas PU (Pekerjaan Umum) Tata Air, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, enggak usah risau, jalan saja karena kita sudah ada yang kita tarik ya, yang fleksibel-fleksibel tadi itu. Program kerja jadi tidak terganggu," kata dia.

SKPD yang memiliki slot-slot anggaran fleksibel adalah Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Bina Marga, Dinas Perikanan dan Kelautan, serta BPKAD sendiri.

Total slot tersebut terhitung masih aman jika DKI menggunakan pagu anggaran 2014 sebesar Rp 72,9 triliun. Dengan skenario seperti itu, Heru mengingatkan bahwa semua jajaran Pemprov DKI tidak perlu takut.

SKPD masih bisa berjalan dengan pagu anggaran tahun sebelumnya. Bahkan, bisa jadi anggaran tersebut lebih dari cukup karena akan ada saatnya SKPD mengoreksi lagi sehingga bisa terjadi penambahan maupun pengurangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com