Terlebih lagi, keduanya bertempat tinggal di Jakarta Utara. "Karena sama-sama warga Jakarta Utara, dia orang Jakarta Utara, saya orang Jakarta Utara, punya kewajiban bagaimana membangun Jakarta Utara agar jauh lebih baik," ujar Taufik.
Akan tetapi, dia membantah jika keakraban tersebut diartikan sebagai perdamaian antara Ahok (sapaan Basuki) dan DPRD. Taufik mengatakan sikap DPRD DKI tetap seperti biasa, yaitu mengkritisi kebijakan Ahok.
Berbeda hal dengan hubungan pribadi, Taufik mengatakan sejak awal hubungannya dengan Ahok memang baik-baik saja.
"Secara pribadi, saya dengan Ahok tidak ada masalah. Tetapi, soal politik, soal kebijakan, yang berbeda itu yang saya kira," ujar Taufik.
"Bukan soal sudah cair-mencair. Kalau kami dari awal secara pribadi kan saya selalu bilang saya tidak ada masalah secara pribadi. Politik mungkin iya. Jangan kemudian kebawa-bawa secara pribadi, kan enggak," kata dia.
Sebelumnya, Taufik dan Ahok memang tampak akrab dalam musrenbang. Saat berpapasan di sana, keduanya berjabat tangan dengan erat.
Senyum terus mengembang di bibir Taufik dan Ahok. Tak lama, mereka berdua kembali mengobrol. Mereka tampak akrab seperti tidak pernah ada perselisihan.
Obrolan terus berlanjut saat Kepala Kantor Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) Jakarta Utara Triyatmo Bowolaksono memberi sambutan.
Orang yang berada tepat di samping M Taufik, Rustam Effendi, tak dihiraukan. Sementara itu, yang di samping Ahok, Saefullah, juga tak dihiraukan. Alhasil, sepanjang Triyatmo memberi sambutan, Ahok dan Taufik masih terus asyik mengobrol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.