Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Lalu Lintas di Lebak Bulus Dialihkan

Kompas.com - 12/04/2015, 09:09 WIB


JAKARTA, KOMPAS
— PT MRT Jakarta segera membangun stasiun layang dan depo kereta massal cepat di bekas Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Pembangunan menggunakan badan jalan sehingga pengalihan arus lalu lintas di sekitar lokasi proyek segera diberlakukan.

Berdasarkan keterangan pers Biro Komunikasi PT MRT Jakarta, Jumat (10/4), pekerja akan membangun konstruksi struktur utama stasiun kereta massal cepat (MRT) di median Jalan Pasar Jumat, Jakarta Selatan, atau sekitar 100 meter dari bekas Terminal Lebak Bulus. Pekerjaan itu termasuk dalam paket kontrak CP 101 yang dikerjakan kontraktor Tokyu-Wijaya Karya Joint Operation.

Selama pembangunan berlangsung, pengalihan arus lalu lintas kendaraan di Jalan Pasar Jumat diberlakukan. Jalur lintas kendaraan akan bergeser memakai jalur sementara (detour) yang berada di area bekas Terminal Lebak Bulus dan di sepanjang sisi utara Jalan Pasar Jumat.

Rute pengalihan di Jalan Pasar Jumat sisi selatan berupa 3 lajur kendaraan pribadi, 3 lajur angkutan umum dalam kota, dan 1 lajur bus transjakarta. Adapun detour Lebak Bulus sisi utara berupa dua lajur kendaraan pribadi. Pengalihan berlaku mulai Selasa, 14 April 2015.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan, pengalihan arus lalu lintas diperkirakan berlangsung hingga November 2016. "Pengalihan diberlakukan hingga pembangunan struktur tiang stasiun dan lantai beton selesai dikerjakan. Setelah pembangunan tiang selesai, arus lalu lintas akan dikembalikan ke lajur yang tersedia di Jalan Pasar Jumat," katanya.

Selain pengalihan arus lalu lintas, pembangunan juga berdampak pada penutupan Jalan Lebak Indah (di samping bekas Terminal Lebak Bulus). Arus kendaraan di Jalan Lebak Indah akan dialihkan ke Jalan Lebak Lestari yang ada di antara pusat perbelanjaan Pondok Indah Square dan Stadion Lebak Bulus.

Pantauan Kompas, hampir seluruh bagian Terminal Lebak Bulus, seperti loket penjualan tiket dan ruang tunggu penumpang, sudah rata dengan tanah. Di terminal itu sekarang hanya tersisa halte bus transjakarta. Pembangunan MRT menyebabkan Jalan Fatmawati Raya, Jalan Panglima Polim, dan Jalan RA Kartini menyempit. Di sejumlah jalan itu terlihat alat-alat berat melintang ditutupi seng setinggi 2 meter. Pembangunan membuat kepadatan lalu lintas kian parah.

Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Priyanto meminta warga memaklumi kepadatan lalu lintas yang terjadi karena pembangunan. "Pembangunan pasti membawa dampak kemacetan. Setelah pembangunan selesai, kita bisa menikmati hasilnya," katanya. (DNA)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 April 2015, di halaman 26 dengan judul "Arus Lalu Lintas di Lebak Bulus Dialihkan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com