Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ingin Beli Lahan di Setu Babakan untuk Lestarikan Budaya Betawi

Kompas.com - 19/04/2015, 16:09 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai melestarikan budaya Betawi di perkampungan Betawi, Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, akan mustahil bila tidak ada lahan yang cukup.

Oleh karena itu Basuki sudah memerintahkan jajarannya membeli ratusan hektar lahan di sekitar Setu Babakan untuk melestarikan budaya Betawi di sana.

"Ini kan sudah diperdakan 289 hektar. Kita mungkin baru kuasai 30 hektar, sama danau 60 hektar. Saya sudah kirim BBM Kepala Dinas Pariwisata, Wali Kota (Jakarta Selatan), sama Kepala UPT nya, kita harus beli (lahan)," kata pria yang akrab disapa Ahok, usai mengikuti pergelaran kesenian Betawi di Perkampungan Betawi, Setu Babakan.

Ahok melanjutkan, ia tak ingin pelestarian hanya terfokus pada pembangunan fisik saja. Menurut dia, perlu ada kombinasi dengan tersedianya tempat bagi kelestarian budaya Betawi di sana.

"Saya katakan harusnya jangan fokus di pembangunan gedung, kita fokus bebaskan lahan. Tidak mungkin sanggar budaya bisa hidup di Jakarta, kalau Anda tidak menyediakan tempat," ujar Ahok.

Menurut Ahok, dengan menyediakan lahan seluas itu, tinggal mengembalikan budaya Betawi ke Setu Babakan. Selain itu, Ahok ingin pohon-pohon langka seperti pohon semanggi dan pohon menteng, akhirnya dapat ditanam di sana setelah lahan dibeli.

Budaya Betawi yang identik dengan mengaji dan pencak silat atau bela diri, juga dikembangkan kembali. Dengan menghidupkan kembali Budaya Betawi di sana, lanjut Ahok, masyarakat akan datang. Pengunjung akan betul-betul merasakan bagaimana hidup di Budaya Betawi setempat.

"Makanya kita mesti dorong, ini betul-betul jadi pusat budaya Betawi, jadi kalau mau tahu budaya Betawi dulu seperti apa, pohonya seperti apa ya di sini. Selain jadi tempat wisata, jadi tempat serapan air," ujar Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com