"Dari data yang ada di bagian data kami, ada 1.500 sampai 1.700 kegiatan dalam satu bulan," kata Yudi, Penanggung Jawab Alarm Center DKI Jakarta, kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (24/4/2015).
Jika dihitung per harinya, kegiatan tersebut mencapai puluhan, yakni 50 lebih. Kegiatan itu bisa berupa pelayanan terhadap korban kecelakaan, kebakaran, kriminalitas, dan orang-orang sakit lainnya.
Yudi menyebut permintaan ambulans gawat darurat yang tinggi karena warga Jakarta rentan sakit. Hal ini dapat dilihat dari permintaan pelayanan BPJS Kesehatan dan lainnya yang semakin meningkat.
Selain itu, mobilitas warga Jakarta yang tinggi juga "penyumbang" rentannya terjadi bencana seperti kecelakaan, kebakaran, atau hal lainnya. Karena itu, call center 118 harus bersiap dan memutar otak soal penyebaran unit.
Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan terhadap masayrakat. "Dua-duanya menyumbang cukup tinggi soal permintaan ambulans," ucap Yudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.