Lebih lanjut, ia menegaskan, acara yang diselenggarakan pada 30 Mei-5 Juni 2015 ini tidak menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI. Semua pembiayaan berasal dari swasta. Warga yang akan menikmati hiburan di PRJ Senayan pun tidak dikenakan biaya alias gratis.
Tak hanya itu, ia juga menegaskan tidak bekerja sama dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) mana pun untuk menyelenggarakan PRJ Senayan. "Kenapa kami tidak menghubungi dinas terkait, karena Pak Djarot bilang sama kami, (acaranya diadakan) individu saja. Jadi, memang tidak ada kerja sama dengan dinas mana pun," kata Indra.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Irwandi mempertanyakan pihak penyelenggara yang mencatut lambang Pemprov DKI "Jaya Raya" di spanduk, poster, banner, stiker promosi acara mereka. Pasalnya, untuk menyewa tenda di PRJ Senayan, dikenakan biaya hingga Rp 2 juta. Irwandi mengaku khawatir, nantinya akan ada banyak pihak yang menyangka PRJ Senayan merupakan acara resmi Pemprov DKI sehingga seluruh biaya sewa masuk ke dalam pendapatan asli daerah (PAD).
"Saya baru lihat kok ada lambang DKI ya di posternya. Masalahnya ada pemungutan tenda Rp 2 juta dan ada logo Pemprov DKI, takutnya warga atau penyewa mengira duitnya masuk ke DKI, padahal kami sama sekali tidak terlibat apa pun," kata Irwandi.
Akan ada sebanyak 466 stan gratis disediakan untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM). PRJ Senayan akan diselenggarakan di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat. Selain itu, akan ada tiga panggung hiburan dengan penampilan 50 artis, seperti Zaskia Gotik, Wali, Siti Badriah, Kerispatih, The Virgin, dan lain-lain.