Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Ditenggelamkan, Akseyna Diduga Dibuat Pingsan dan Diseret ke Danau

Kompas.com - 04/06/2015, 17:10 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Indonesia yang ditemukan tewas di Danau Kenanga UI, Akseyna Ahad Dori, diduga dibuat pingsan terlebih dulu sebelum ditenggelamkan. Ia dibawa ke danau tersebut dengan cara diseret.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan, robekan di sepatu Akseyna menunjukkan pemuda asal Yogyakarta itu sempat diseret. Robekan ada pada bagian tumit sepatu.

"Sepatu korban robek di bagian kiri dan kanan, maka korban diduga diseret," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Kamis (4/6/2015).

Kemudian, pada tubuhnya dikaitkan ransel berisi batu merah yang tengahnya berlubang. Posisi tas hanya dikaitkan tanpa diikat. Hal itu menambah kuat dugaan Akseyna sedang tidak sadar saat ditenggelamkan karena tidak berusaha melepaskan tas. Fakta bahwa di paru-paru Akseyna terdapat air dan pasir menambah kuat dugaan tersebut. Sebab, air tidak akan masuk ke paru-paru bila ia sudah tidak bernapas.

"Kondisinya dia tidak sadar tetapi masih bernapas," ujar Krishna.

Sebelumnya, polisi telah meyakini Akseyna meninggal karena dibunuh. Sebab, kondisi fisik dan lingkungannya mengindikasikan mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas MIPA itu menunjukkan demikian. Penyidikan pun telah difokuskan ke pencarian pelaku. Penyidik, kata Krishna, akan kembali membuka data penyelidikan dan mengulangi proses pengumpulan bukti-bukti.

"Kami kerucutkan TKP (tempat kejadian perkara) dan alibi untuk menemukan tersangkanya," kata dia.

Untuk menentukan tersangka, penyidik juga perlu menemukan motif dari pembunuhan. Sejauh ini, penyidik masih memeriksa ulang saksi-saksi yang berasal dari keluarga dan teman-teman Akseyna guna menemukan motif tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com