Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Stasiun Palmerah Sekarang Megah, Luas, tetapi..."

Kompas.com - 08/06/2015, 09:24 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak Sabtu (6/6/2015), pengguna jasa kereta api sudah dapat memanfaatkan lantai 2 Stasiun Palmerah untuk masuk maupun keluar stasiun. Namun, perubahan tersebut membuat sebagian penumpang kebingungan.

Seperti yang dialami Novi (34) pada Senin (8/6/2015) pagi ini. Ia harus pasrah tertinggal kereta yang seharusnya membawanya ke Serpong sekitar pukul 07.00 WIB tadi. Perubahan yang mengharuskan ia naik tangga ke lantai 2 terlebih dahulu untuk masuk stasiun membuatnya terlambat mengejar keberangkatan kereta.

"Biasanya langsung masuk lewat gate di bawah, sekarang harus naik dulu. Saya sempat bingung pas di bawah tadi, untungnya dikasih tahu petugas," kata guru sebuah sekolah di Serpong ini. [Baca: Lantai 2 Stasiun Palmerah Dibuka, Ini Penampakannya]

Warga Kebon Jeruk ini pun tergopoh-gopoh berlari menaiki tangga untuk menuju lantai 2 stasiun. Namun, karena kereta sudah datang, ia tidak sempat masuk untuk menumpanginya karena masih berada di lantai 2.

Nurul Fitri (19) juga mengalami nasib serupa. Warga Petamburan ini tampak masih terenggah-enggah dan berkeringat saat Kompas.com menemuinya pagi ini. "Tadi saya lari-lari mengejar kereta, tetapi masih telat juga. Jadi jauh sih jalannya, harus naik dulu," ujar administrator gudang di salah satu perusahaan di Taman Tekno, Serpong, ini.

Menurut Muji (33), tampilan Stasiun Palmerah yang baru memang tampak lebih megah dan luas. Gate yang dibuat lebih banyak pun membuatnya tidak perlu mengantre lama untuk masuk stasiun.

"Tapi, jadi tambah jauh jalannya. Kaget karena baru dikasih tahu sekarang. Kalau waktunya mepet pasti jadi ketinggalan kereta," kata penumpang setia kereta rel listrik perjalanan Tanah Abang-Parung Panjang ini.

Angga, petugas pengatur perjalanan kereta api, mengatakan, pemanfaatan lantai 2 Stasiun Palmerah memang sudah dimulai. Namun, sebenarnya bangunan stasiun yang baru belum diresmikan.

"Ini cuma buat uji coba mesin gate, eskalator, dan elevator. Peresmiannya nanti tunggu benar-benar selesai pembangunannya," ujar dia. Namun, ia belum dapat menyebutkan kapan peresmian stasiun itu.

Secara keseluruhan, Stasiun Palmerah yang sekarang memang tampak lebih luas dengan bangunan dua lantainya. Tampak 13 gate berjajar di satu sisi lantai tersebut. Di sisi luar gate, tampak dua jembatan penyeberangan orang. Satu ke arah Jalan Tentara Pelajar menuju Slipi dan satunya lagi menuju Patal Senayan. [Baca: Tiga Stasiun Kereta Komuter Akan "Bersolek" Tahun Ini]

Di sisi kanan dan kiri lantai tersebut, terdapat masing-masing dua tangga menuju peron. Salah satu tangga berupa eskalator yang sudah berfungsi.

Sementara itu, pada sisi paling dekat dengan gate, terdapat elevator, masing-masing satu unit di sisi kanan dan kiri. Elevator itu pun sudah berfungsi dengan baik.

Kendati demikian, masih ada bagian-bagian yang tampak belum selesai dibangun, di antaranya sisi ujung peron dan ruangan kepala stasiun serta pengatur perjalanan kereta api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com