Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Pulo Pilih Kebanjiran Dibanding Tinggal di Rusun Kelas Apartemen

Kompas.com - 09/06/2015, 15:40 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mendapatkan rumah susun sekelas apartemen ternyata tak membuat warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, terpincut. Ada warga yang mengaku lebih senang tetap tinggal di rumahnya di Kampung Pulo dibandingkan pindah ke Rusun Jatinegara Barat.

Dia adalah Andri (35), warga RT 13 RW 03. Andri merasa berat untuk pindah ke Rusun Jatinegara Barat. "Kalau boleh memilih, saya memilih kebanjiran, saya lebih memilih rumah sendiri. Tetapi, kan kita enggak ada pilihan. Ya, mau enggak mau pindah," kata Andri seusai mendaftar di Rusun Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Selasa (9/6/2015).

Andri menyebut Rusun Jatinegara Barat yang bakal ditempatinya itu sebagai tempat "lumayan untuk dihuni". Dia tidak tertarik tinggal di rusun yang disebut Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat itu sekelas apartemen.

Padahal, kata dia, tempat tinggalnya sering kebanjiran. "Ciliwung banjir naik semeter saja rumah saya sudah kena," ujar Andri.

Dia mendapat unit di lantai enam rusun berlantai 16 tersebut. Tiga bulan pertama, para penghuni rusun akan digratiskan. Selanjutnya, warga membayar Rp 300.000. Setelah menempati rusun, rumah Andri bakal dibongkar.

Rusun Jatinegara Barat sudah siap untuk dihuni para warga yang telah mendaftar. Menurut dia, tak ada ganti rugi bagi warga yang rumahnya dibongkar.

"Enggak ada ganti rugi katanya kalau dibongkar. Ya, kita mau enggak mau. Tetangga saya sudah pada daftar. Ini saja saya bela-belain enggak kerja supaya bisa daftar. Daripada saya tinggal sendiri di sana," ujar Andri.

Rusun Jatinegara Barat diperuntukkan bagi relokasi warga Kampung Pulo. Dari 520 unit, sudah 390 unit didaftar oleh warga Kampung Pulo untuk ditempati. Nantinya, akan ada delapan RT dan satu RW di rusun ini. Warga di rusun ini akan tercatat sebagai warga RW 09.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com