Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mak Lampir Makan Kedondong, Pak Ahok Mampir Dong"

Kompas.com - 27/06/2015, 19:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang kuliner, jajanan pasar, dan hidangan takjil berebut saling mempromosikan barang dagangannya masing-masing kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Mulai dari seorang pedagang jajan pasar yang menjajakan kue pastel, lontong, dan kue apem pada Basuki. 

"Ayo Pak, beli Pak, ini murah, Pak. Sehat juga," kata pria paruh baya pada Basuki, di Pusat Jajanan Benhil, Sabtu (27/6/2015).

"Beneran ini sehat, Pak? Nanti kami cek makanannya di BPOM (Balai Pengawasan Obat Makanan), jangan sampai orang puasa malah kena kanker," kata Basuki lagi. 

Dia kemudian meminta ajudannya untuk membayar jajanan pasar yang dibelinya itu. Jajanan pasar yang dibeli Basuki harganya sekitar Rp 20.000. Setelah pedagang jajanan pasar, pedagang asinan Bogor tak kalah mempromosikan dagangannya pada suami Veronica Tan itu.

"Nah ini asinan Bogor nih. Biasanya mie nya mengandung formalin nih, kerupuknya juga," kata Basuki kepada pedagang asinan.

"Ah enggak Pak. Punya saya pakai bahan asli semua," jawab pedagang.

"Ya sudah saya beli satu, Rp 10.000 kan harganya," kata Basuki sambil menyerahkan selembar uang Rp 10.000 kepada pedagang itu. 

Tak jauh dari pedagang asinan, Basuki kembali ditawari untuk membeli kuliner. Kali ini, kulinernya berupa sate kikil, ikan asap, bandeng presto, dan pepes ikan peda.

"Nah, ini kikil enak nih, kesukaan saya. Ini kikilnya olah sendiri apa beli jadi, Pak? Dibersihinnya bukan pakai asam sulfat kan?," tanya Basuki pada pedagang kikil.

"Wah enggak, Pak. Ini kikilnya saya olah sendiri, sebelum dimasak ya dibersihin dulu," jawab dia.

"Bener ya, Pak? Kasihan yang puasa nanti kena kanker lagi kalau makan kikil. Entar gue kena kanker juga," kata Basuki melontarkan candaannya.

"Wah enggak, Pak. Saya jamin aman," jawab si pedagang.

Ajudan Basuki kembali mengeluarkan selembar uang Rp 50.000 untuk membayar makanan yang dibeli Basuki. 

"Pak Ahok.. Ayo mampir dong, Pak. Mak lampir makan kedondong, Pak Ahok mampir dong," kata penjaja kuliner lainnya.

Selama kurang lebih 30 menit, Basuki berkeliling mengecek dan membeli makanan takjil di sana. Seluruh makanan dan minuman yang dibelinya langsung dicek laboratorium di sebuah mobil penelitian BPOM DKI yang terparkir di depan Pusat Jajanan Benhil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com