Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cabut Laporan Pencabulan oleh Guru, Orangtua Korban Tetap Tak Ikhlas

Kompas.com - 02/07/2015, 10:24 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - DE, orangtua murid yang dicabuli oleh gurunya di kamar mandi sekolah mengaku telah mencabut laporan terhadap guru putrinya itu.

Meskipun demikian, kata DE, itu bukan berarti dia ikhlas terhadap segala perbuatan yang telah dilakukan sang guru, SB, terhadap putrinya, WD.

"Saya orang kayak gini, anak saya malah dijahatin orang. Emang saya cabut laporan soalnya saya enggak sanggup hadapin prosesnya. Tapi saya berharap dia dibalas sama Tuhan saja," ujar DE di Bekasi, Rabu (1/7/2015).

DE percaya meskipun SB terbebas dari hukuman penjara, SB pasti akan mendapat balasan dari Tuhan. Balasan itu, kata DE, bisa bermacam-macam. Dia bahkan berharap suatu hari nanti keturunan SB juga mengalami hal yang sama seperti anaknya.

DE mengatakan ia terlilit utang karena menjalani proses hukum. Utang yang dia punya kebanyakan digunakan untuk biaya operasional seperti ongkos perjalanan, membeli makanan, serta membayar hasil visum, selama proses penyidikan berlangsung.

Selain itu, putrinya, WD, juga terlihat sangat tertekan tiap kali harus berurusan dengan polisi. WD terlihat stres dan depresi terhadap pertanyaan yang dilontarkan oleh polisi mengenai kejadian yang dia alami.

DE mengatakan dia ingin melupakan kejadian suram ini dan mengajak putrinya memulai hidup baru dengan tenang.

Sebelumnya, WD yang berusia 12 tahun terpergok sedang melakukan hubungan seks dengan guru olahraganya SB di kamar mandi sekolah, di kawasan Bekasi Timur. WD dan SB dipergoki oleh teman-teman WD sendiri.

Hubungan tersebut telah dilakukan WD dan SB sebanyak empat kali. Kejadian pertama terjadi sekitar setahun yang lalu dengan paksaan.

Setelah pencabulan pertama, SB mengingatkan WD bahwa setelah berhubungan suami istri, WD sudah berstatus pacar SB. Awalnya terpaksa, hubungan antara guru dan murid itu pun menjadi memiliki dasar suka sama suka.

Meskipun demikian, SB tetap dilaporkan ke polisi setelah kejadian tersebut diketahui warga. Proses penangkapan SB pun penuh penjebakan. Setelah itu, SB pun ditahan dan diproses secara hukum. Namun, SB bisa bebas karena DE telah mencabut laporannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com