Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Selalu di "Tenant" Bandara, Pegawai Dianggap Lalai

Kompas.com - 06/07/2015, 16:23 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Terbakarnya JW Sky Lounge di Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Minggu (5/7/2015), merupakan kebakaran tenant (penyewa) ketiga yang terjadi di bandara internasional tersebut.

Pada 29 November 2008, kebakaran juga terjadi di restoran masakan padang di area parkir kargo. Peristiwa kedua adalah terbakarnya gerai makanan cepat saji KFC di Terminal 2 pada 14 Agustus 2014.

Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis menilai, kejadian yang selalu berawal di tenant bandara itu tidak lepas dari kelalaian pegawainya. Seperti yang terjadi di restoran masakan padang area parkir kargo, kebakaran itu menurut informasi terjadi akibat pegawai tidak mengoperasikan kompor dengan benar sehingga menyebabkan ledakan. 

"Tenant ini harus dievaluasi semuanya, dari standarnya, operasionalisasi pegawainya seperti apa, bagaimana pencegahannya, seperti sprinkle di sana, instalasi kelistrikan.... Semuanya harus ditinjau ulang untuk semua tenant di Bandara Soekarno-Hatta," kata Fary, Senin (6/7/2015).

Menurut Fary, dari tiga peristiwa kebakaran tersebut, pegawai tenant terlihat tidak berhati-hati dan teliti dalam menjalankan tugasnya.

Fary juga menyebutkan, kebakaran di JW Sky Lounge berasal dari oven. Seharusnya, sprinkle atau alat pemadam di sana bisa langsung menyala. Namun, kenyataannya, asap malah memenuhi hampir semua ruangan sehingga mematikan sistem.

Secara terpisah, Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta Zulfahmi menyatakan akan memeriksa semua alat pemadam, termasuk sprinkle dan alat pemadam api ringan (APAR) lainnya yang ditempatkan di beberapa titik di semua terminal.

Terkait dengan kejadian kebakaran kemarin, menurut Zulfahmi, sprinkle seharusnya berfungsi. "Sprinkle seharusnya nyala karena, sesuai standar, itu harus dicek berkala," tambah dia.

Polisi masih menyelidiki kebakaran di JW Sky Lounge kemarin. Sampai saat ini, polisi belum menentukan orang yang bertanggung jawab dari kejadian tersebut.

Sebelumnya, Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar CH Patoppoi mengungkapkan, ada dua pegawai yang diduga mengoperasikan oven sampai akhirnya terjadi hubungan pendek arus listrik dan menyebabkan kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com