Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tersangka Kasus Pembebasan Tanah Kali Pesanggrahan Meninggal Dunia

Kompas.com - 08/07/2015, 09:43 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua tersangka korupsi proyek Normalisasi Kali Pesanggrahan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013, ABD dan JN meninggal dunia. Keduanya meninggal setelah ditetapkan menjadi tersangka pada Maret 2015 lalu.

"ABD meninggal pada 25 April 2015, kemudian JN meninggal 11 Maret 2015," kata Kasubdit Tindak Pidana Korupsi Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Adjie Indra Dwiatma di Mapolda Metro Jaya, Selasa (7/7/2015).

Keduanya meninggal karena sakit lantaran sudah berusia lanjut. Namun, hal tersebut tidak menghentikan penyidikan kasus korupsi Normalisasi Kali Pesanggrahan.

"Terus berlanjut. Enggak ada pengaruhnya," jelas Adjie.

ABD dan JN memiliki peran yang sama. Keduanya berpura-pura menjadi ahli waris dari tanah yang mau dibebaskan pemerintah untuk proyek senilai Rp 32 Miliar tersebut.

ABD berpura-pura sebagai ahli waris dari Djaung dengan tanah seluas 9.400 meter persegi, sedangkan JN berpura-pura sebagai ahli waris Ilam bin Sailin dengan tanah seluas 8.000 meter persegi. Padahal tanah-tanah tersebut adalau miliki Badan Usaga Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta PT Sarana Jaya yang sudah dibebaskan pada 1974.

ABD dan JN diketahui disuruh oleh MD dan MR untuk memalsukan surat tanah berupa girik dan dilanjutkan dengan keluarnya izin Surat Pemberitahuan Pajak Terhutan (SPPT) tanah tersebut.

Selain itu, ada HS yang berperan sebagai penyandang dana dalan mengurus surat-surat palsu tersebut. Kelima orang tersebut, HS, ABD, JN, MR dan MD sudah ditetapkan menjadi tersangka.

Saat ini, polisi terus mengusut korupsi ini dengan memanggil beberapa orang yang terkait dalam proyek itu, salah satunya Ketua Tim Panitia Pembebasan Tanah (P2T) Jakarta Selatan saat itu, Tri Djoko Sri Margianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com