Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbauan Membawa Anak Jelang Mudik Lebaran

Kompas.com - 08/07/2015, 12:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Mudik Lebaran semakin terasa. Beberapa tempat keberangkatan mudik seperti terminal, suasananya semakin ramai. Mendekati puncak arus mudik, masyarakat perlu berhati-hati dalam perjalanan, khususnya bagi yang membawa anak.

Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Samsul Ridwan mengatakan bahwa setiap tahun mudik dan pada saat kembali, masih terlihat anak-anak kurang mendapat perhatian. Akibatnya, kerap muncul kasus yang membahayakan keselamatan anak yang diajak mudik oleh orangtuanya.

"Akibatnya, pada setiap hajatan mudik selalu terjadi peristiwa berulang; anak 'hilang' lepas dari orang tua, kecelakaan yang berakibat kematian atau cacat permanen bagi anak dan lain-lain," kata Samsul, kepada Kompas.com, Rabu (8/7/2015).

Ia mengimbau pihak yang terkait selain orangtua, misalnya pemerintah untuk mengantisipasi langsung kasus semacam itu. Misalnya, disediakan layanan 'peringatan mudik ramah anak', tempat istirahat yang layak bagi anak dan standar khusus layanan bagi anak-anak.

Beberapa standar itu, menurut dia, belum dipenuhi. Pihaknya mencatat, tak hanya pada mudik Lebaran saja peristiwa buruk pada anak tercatat terjadi. Pada mudik Natal, tahun baru, libur sekolah, sepanjang mudik tahun lalu, Komnas PA mencatat terdapat lebih dari 36 anak mengalami kecelakaan dan 6 anak 'lepas' dari orangtua.

Oleh karenanya, pada H-9 Lebaran sebelum puncaknya, diharapkan pemerintah menyiapkan beberapa skenario berikut untuk mewujudkan mudik ramah anak. Pertama, pemerintah segera membuat sosialisasi dan kampanye progresif melalui media mengenai 'mudik ramah anak'. Kedua, segera menyiapkan 'posko ramah anak' di setiap titik keramaian, misalnya bandara, stasiun, terminal, pelabuhan dan area-area transit pemudik untuk memberikan pelayanan maksimal pada anak.

Ketiga, menyiapkan layanan kesehatan dan makanan atau nutrisi gratis khususnya bagi pemudik anak. Terakhir mengimbau kepada orangtua atau kru moda transportasi, petugas layanan transportasi, dan lain-lain agar berhati-hati dan lebih ramah pada anak, terutama bayi.

Sebab, menurut dia, melindungi anak merupakan amanat dari undang-undang dan konstitusi, seperti yang termaktub dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com