Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Heran Kadis Tata Air DKI Bilang Tak Tahu soal Pemalsuan Surat Tanah Kali

Kompas.com - 08/07/2015, 19:25 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasubdit Tindak Pidana Korupsi Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Adjie Indra Dwi Atma heran dengan pernyataan Kepala Dinas Tata Air Jakarta Tri Djoko Sri Margianto yang tak tahu soal pemalsuan tanah normalisasi Kali Pesanggrahan. Sebab, kata dia, Tri Djoko saat itu menjabat sebagai Ketua Tim Panitia Pembebasan Tanah (P2T) Jakarta Selatan.

"Kalau dia enggak tahu kan ada tim, dia sebagai ketua tim. Di bawahnya ada tim P2T dan BPN. Di bawahnya ada kelurahan dan kecamatan," kata Adjie, Rabu (8/7/2015).

Dia menganggap Tri Djoko seharusnya mengetahui semua perihal pembebasan tanah tersebut. Hal ini menyangkut wewenang yang ia emban sebagai Ketua Tim P2T. [Baca: Ini Kata Kadis Tata Air DKI soal Kasus Korupsi Normalisasi Kali]

"Kesimpulannya dia sudah melaksanakan tugas dan kewajibannya pada waktu itu, untuk kasus ini harusnya dia tau. Kalau situ saya kasih kewenangan untuk pekerjaan A, tiba-tiba pekerjaannya tidak baik atau ada keganjilan harusnya tahu karen sudah saya kasih kewenangan," kata Adjie Indra.

Tri Djoko hari ini diperiksa oleh Subdit Tipikor Polda Metro Jaya. Hasil pemeriksaannya nanti akan diklarifikasi dengan saksi-saksi lainnya. [Baca: Ahok Sebut Kadis Tata Air Korban Penipuan]

"Nanti keterangan saksi lain ada yang kurang atau perbedaan atau tidak nanti kita akan panggil (Tri Djoko) lagi," kata Adjie.

Saat ini polisi sudah menetapkan lima tersangka yang terlibat dalam dugaan korupsi normalisasi Kali Pesanggrahan. [Baca: Berpotensi Jadi Tersangka Korupsi Normalisasi Kali, Kadis Tata Air Dibela Ahok]

Kelima tersangka ini di luar pemerintahan yakni MD dan MR, berperan mengurus dokumen kepemikan tanah, HS penyandang dana, ABD mengaku pemilik tanah, JN mengaku pemilik tanah.

Kelima orang tersebut memalsukan data-data soal kepemilikan tanah yang menelan proyek di Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta sampai sebesar Rp 32,8 miliar, tahun anggaran 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com