Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Sumber Waras Bantah Ada Kongkalikong dengan Ahok soal Pembelian Lahan

Kompas.com - 14/07/2015, 19:19 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Umum Rumah Sakit Sumber Waras Abraham Tedjanegara membantah adanya kongkalikong dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama terkait harga lahan yang akan menjadi rumah sakit kanker. Transaksi dengan Pemprov DKI disebut terjadi setelah pembelian tanah oleh Ciputra dibatalkan karena terkait dengan peruntukan tanah. 

"Boro-boro kongkalikong, saya ketemu Ahok (sapaan Basuki) saja susahnya minta ampun. Ketemu cuma beberapa kali saja. Sekali ketemu 10 menit. Kamu bisa tanya, semuanya enggak ada ba bi bu, lempeng semua, enggak ada yang aneh-aneh," kata Abraham kepada Kompas.com, Selasa (14/7/2015).

Lembaga survei bernama Garuda Institute menuding Ahok bernegosiasi soal harga lahan dengan pihak RS Sumber Waras. Pihak RS Sumber Waras juga dituding melakukan penyelewengan lantaran melakukan transaksi dengan Pemprov DKI. Padahal, pihak RS sementara masih terikat perjanjian jual beli dengan pengembang Ciputra. 

Garuda Institute juga mengatakan, nilai jual obyek pajak (NJOP) lahan seluas 3,64 hektar yang dibeli Pemprov DKI terlampau besar, yakni mencapai angka Rp 20.755.000 per meter persegi.

Abraham menjelaskan, NJOP yang dikenakan pada tahun itu memang sebesar itu, berbeda dengan NJOP yang disepakati bersama saat transaksi jual beli lahan bersama Ciputra pada tahun 2013 sebesar Rp 15.500.000.

"NJOP di dokumen PBB (pajak bumi dan bangunan) tahun 2013 saja Rp 12 jutaan. Ini saya yakin karena Ciputra pengembang yang profesional. Dia tahu harga segitu, disepakati Rp 15 juta. Untuk transaksi komersial, itu kan enggak masalah. Tapi, kalau sama Ahok, ya pakai NJOP tahun itu dong," tutur Abraham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com