Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Golkar dan PPP di Pilkada Depok Bermasalah

Kompas.com - 27/07/2015, 21:41 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Meski telah mendeklarasikan diri ikut dalam Koalisi Damai yang mengusung bakal calon wali kota dan wakil wali kota Dimas Oky Nugroho dan Babai Suhaemi pada Pilkada Depok 2015, suara dari Partai Golkar maupun PPP ternyata bermasalah.

Pasalnya, dukungan dari pengurus daerah tingkat Kota Depok dari kedua partai itu belum mendapat persetujuan dari dua pengurus tingkat pusat yang saat ini masih terlibat sengketa.

Akibatnya, baik Golkar maupun PPP saat ini secara resmi belum tercatat ikut mengusung calon walaupun secara fakta mereka telah menyatakan dukungannya untuk Dimas dan Babai.

"Berkas yang kami terima (untuk dukungan Dimas-Babai) cuma empat partai," kata Ketua KPU Kota Depok Titik Nurhayati, di kantornya, Senin (27/7/2015). Empat partai yang dimaksud adalah PDI Perjuangan, PAN, Nasdem, dan PKB.

Saat dikonfirmasi, Babai, yang juga merupakan pimpinan Golkar di Depok, mengatakan, bermasalahnya suara partainya disebabkan belum adanya persetujuan dari kubu Agung Laksono untuk mendukung ia dan Dimas.

"Saya kan orang Pak ARB (Aburizal Bakrie). Saya tidak tahu kenapa AL tidak memberi restu. Padahal, kalau mengacu kepada hasil survei, seharusnya tidak ada masalah," ujar Babai kepada Kompas.com.

Meski partainya secara resmi belum tercatat ikut mengusung calon, Babai menegaskan seluruh pengurus Golkar di Depok telah menyatakan mendukungnya dan Dimas. "Kami ke bawah semuanya kompak. Semuanya sudah satu suara mendukung," ujar anggota Fraksi Golkar DPRD Depok ini.

Pendaftaran balon wali kota dan wakil wali kota Depok untuk pilkada tahun ini telah dibuka sejak Minggu kemarin. Pendaftaran akan ditutup pada Selasa besok.

Sejauh ini, sudah ada dua pasang calon yang mendaftar. Selain Dimas-Babai, satu pasangan lainnya adalah Idris Abdul Somad-Pradi Supriyatna. Keduanya mendaftar pada hari ini.

Jika mengesampingkan suara Golkar dan PPP yang tengah bermasalah, saat ini partai politik di Depok yang belum menentukan sikap karena belum tercatat ikut mengusung calon hanya tinggal Demokrat dan Hanura.

Bila mengacu pada jumlah kursi mereka di DPRD Depok, dapat dipastikan kedua partai tersebut tidak akan bisa mengusung calon sendiri. Sebab, Demokrat hanya punya lima kursi, sedangkan Hanura cuma dua. Dengan demikian, Pilkada Depok kemungkinan besar hanya akan diikuti dua pasang calon.

"Tetapi, kami baru bisa menyampaikan secara resmi siapa-siapa saja yang mendaftar besok pukul 16.00 tepat saat penutupan pendaftaran karena kami masih membuka pendaftaran sampai tanggal 28 Juli 2015, yang akan ditutup pukul 16.00," ujar Titik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com