Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Dianggap Tidak Pro Anak Muda

Kompas.com - 27/07/2015, 15:26 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com - Bakal calon Wali Kota Depok Dimas Oky Nugroho mengatakan 70 persen warga Depok merupakan anak muda. Ia berpendapat banyaknya anak muda di Depok tak lepas dari keberadaan kampus Universitas Indonesia, dan juga Universitas Gunadarma.

Meskipun demikian, Oky menganggap pemerintah Kota Depok tidak sama sekali mengakomodir keberadaannya. Ia menyebut indikatornya adalah tidak adanya fasilitas olahraga maupun taman kota yang dibangun oleh Pemerintah Kota Depok.

"Tidak ada barokah yang terlihat dari banyaknya kampus-kampus di Depok. Padahal keberadaan sarana olahraga dan taman kota bisa menjadi wadah anak muda untuk berkreasi," kata Dimas saat menyampaikan visi dan misi sesaat sebelum pendaftaran dirinya ke Kantor KPU Kota Depok, Senin (27/7/2015).

Dimas menduga selama ini Pemerintah Kota Depok tidak pernah mengadakan kerja sama dengan pihak kampus. Ia mengatakan hal tersebut tidak akan terjadi bila ia diberi amanah untuk memimpin Depok.

"Apabila kami terpilih, Insya Allah kami pasti akan bekerja sama dengan pihak kampus, dan tentunya dengan semua warga masyarakat," ujar dia.

Dimas tercatat memiliki latar belakang sebagai pengamat politik. Ia maju di Pilkada Depok 2015 didampingi oleh anggota DPRD Depok asal Fraksi Golkar, Babai Suhaimi. Pasangan ini diusung oleh Koalisi Damai, yang terdiri dari PDI Perjuangan, Golkar, PAN, PPP, Nasdem, dan PKB.

Dimas dan Babai diprediksi akan mendapat saingan dari calon yang diusung Gerindra dan PKS, Idris Abdul Somad dan Pradi Supriyatna.

Idris Abdul Somad sendiri merupakan Wakil Wali Kota saat ini. Ia diusung oleh PKS untuk melanjutkan kepemimpinan wali kota petahana, Nur Mahmudi Ismail yang telah dua periode memimpin Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com