Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Tarif Parkir "On Street", Tolak jika Diminta Lebih!

Kompas.com - 01/08/2015, 08:08 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, mulai hari ini, Sabtu (1/8/2015), memberlakukan tarif tetap untuk parkir di pinggir jalan atau on street. Sehingga, pengguna jasa parkir pun diimbau untuk membayar retribusi parkir sesuai dengan tarif yang ditentukan.

Kepala UP Parkir Dishubtrans DKI Jakarta Sunardi Sinaga mengatakan, tarif yang berlakukan adalah Rp 5.000 untuk mobil dan Rp 2.000 untuk sepeda motor. Biaya itu dikenakan untuk sekali parkir dan hanya satu kali pungut.

"Jadi kalau dimintakan tarif yang lebih mahal, masyarakat berhak menolak," kata Sunardi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (31/7/2015).

Ia pun mengimbau masyarakat yang menemukan praktik parkir on street dengan tarif yang lebih mahal dari yang ditetapkan Dishub untuk melapor. Hal ini supaya Dishub bisa mengambil langkah tegas untuk oknum-oknum yang memanfaatkan jalan sebagai lahan parkir liar.

"Kami terbuka 24 jam untuk laporan masyarakat, melapornya bisa melalui nomor kantor Dishub DKI," kata Sunardi.

Ia menuturkan, menurut Peraturan Gubernur Nomor 64 Tahun 2011, ada 378 jalan yang resmi dikelola UP Parkir Dishub DKI. Namun, ada sejumlah jalan yang sudah dipasangi terminal parkir elektronik (TPE).

"Jalan yang sudah dipasangi TPE tarifnya bukan seperti parkir on street lainnya, melainkan sudah progresif," kata dia.

Tarif progresif yang dimaksud yakni tarif parkir yang berlaku per jam, Rp 5.000 untuk mobil dan Rp 2.000 untuk sepeda motor. Misalnya, mobil parkir tiga jam di jalan yang sudah dipasang TPE, pengemudinya wajib membayar Rp 15.000.

Nantinya, pengguna jasa parkir akan diberi karcis untuk menandakan lokasi parkir on street tersebut dikelola oleh Dishub DKI. Sunardi pun menegaskan, bila tidak diberikan tiket, maka pengguna jasa parkir tidak perlu membayar parkir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com