Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Marah-marah, Peserta Jakbook Keluhkan Pemasukan Minim

Kompas.com - 01/08/2015, 12:51 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peserta festival Jak Book and Edu Fair 2015 mengeluhkan sepinya pengunjung acara tersebut selama beberapa hari terakhir. Mereka menilai sepinya pengunjung disebabkan aksi marah-marah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Senin (27/7/2015) lalu.

Perwakilan peserta, Guntoro mengatakan, sepinya pengunjung berdampak terhadap minimnya pemasukan yang mereka terima. Padahal ia mengaku sudah mengeluarkan investasi yang besar untuk mengikuti acara tersebut. [Baca: Marah-marah di Jakarta Book Fair, Ahok Dapat Tepuk Tangan Meriah]

"Saya sudah mengeluarkan dana yang besar untuk tenaga pemasaran maupun gudang. Tapi omzet yang didapat tidak bisa menutupi pengeluaran," kata dia di arena Jak Book and Edu Fair 2015, di Istora Senayan, Sabtu (1/8/2015).

Guntoro menilai kalaupun dari awal Ahok ingin menindak peserta yang nakal, harusnya tidak dengan melontarkan pernyataan yang memojokkan penyelenggaraan Jak Book and Edu Fair 2015 secara umum. Sebab hal tersebut berdampak terhadap keseluruhan peserta.

Padahal, kata dia, sebagian besar peserta di Jak Book and Edu Fair 2015 adalah pengusaha yang memang sedari awal membanderol barang-barangnya dengan harga yang murah dibanding harga yang ada di pasaran. [Baca: Harga Mahal, Ahok Imbau Warga Tak Beli Peralatan Sekolah di Jakarta Book Fair]

Guntoro sendiri merupakan pengusaha tas. Selama penyelenggaraan Jak Book and Edu Fair 2015, ia mengaku membanderol barangnya hanya seharga Rp 60.000. Padahal di pasaran barang tersebut dijual seharga Rp 100.000.

"Membandingkannya jangan dengan harga yang ada di grosir, tapi dengan harga yang ada di pasaran. Seperti di retail. Harga yang ada di sini adalah harga terbaik," ujar Guntoro.

Ia pun hanya bisa berharap di tiga hari sisa penyelenggaraan Jak Book and Edu Fair 2015 ini, banyak pengunjung yang datang. "Pameran ini murah dari awal kok. Karena kami memang dari awal memberikan harga terbaik pada pemilik kartu KJP. Karena itu kami berharap syukur-syukur masyarakat bisa kembali lagi," ucap dia.

Salah seorang pengunjung yang ditemui Kompas.com, Nuraini, menilai harga barang-barang yang ia beli di Jak Book and Edu Fair 2015 tidak mahal. Ia membenarkan bahwa peralatan sekolah yang ia beli lebih murah dibanding dengan yang ada di pasar.

"Enggak mahal kok. Biasa aja. Malah ini saya beli buku tulis sama baju sekolah buat anak saya lebih murah dibanding yang ada di luar," ujar warga Ragunan, Jakarta Selatan ini.

Jak Book and Edu Fair 2015 dimulai pada 27 Juli. Acara ini rencananya akan berlangsung hingga 3 Agustus 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com