Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Go-Jek Klaim Dapat "Back-up" Polisi

Kompas.com - 03/08/2015, 06:42 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sejumlah driver atau pengemudi Go-Jek mengklaim bahwa mereka mendapat perlindungan khusus dari pihak kepolisian terkait ancaman atau intimidasi dari pihak luar, khususnya di wilayah yang dianggap rawan terjadi gesekan.

"Sekarang kami (driver Go-Jek) sudah di-back-up anggota Brimob (Brigade Mobil) Polri. Jadi, di sejumlah titik yang rawan, ada anggota Brimob yang nyamar pakai pakaian preman," ujar Faridz Budhi (33), Minggu (2/8/2015) malam.

Driver Go-Jek asal Cijantung itu merasa aman saat harus beroperasi di wilayah yang rentan gangguan intimidasi, terutama dari pengojek konvensional. Meski demikian, Faridz mengaku belum pernah mendapat intimidasi dari pihak luar sejak dirinya bergabung ke Go-Jek sebulan terakhir.

"Seenggaknya ada proteksi dari pihak kepolisian. Saya sendiri belum pernah ngalamin gangguan atau teror dari tukang ojek pangkalan," tuturnya.

Lalu bagaimana seandainya ada intimidasi atau bahkan penganiayaan? Driver Go-Jek lainnya, Helmi Can (43), mengaku akan bersikap pasrah tanpa harus melawan balik. Pasalnya, jika terjadi pemukulan terhadap driver Go-Jek, menurut dia, maka pelaku akan langsung diproses secara hukum tanpa ada upaya damai.

"Sekarang sudah tidak ada istilah didamaikan. Jadi, kalau kami (driver Go-Jek) dipukul, langsung proses hukum," ujarnya.

Terlepas dari itu, Helmi mengaku lebih tenang saat harus beroperasi di kawasan rawan intimidasi pengojek konvensional. Salah satunya karena adanya dukungan dari pihak kepolisian yang menyamar itu.

"Kami (driver Go-Jek) dikasih tau-nya begitu. Ada backup Brimob, jadi tidak perlu khawatir," ujarnya.

Sementara itu, driver lainnya, Eko Wiyono (27), mengatakan bahwa gesekan antara driver Go-Jek dan pihak ojek konvensional dapat diminimalkan. Salah satunya dengan bersikap ramah, meski mereka diperlakukan dengan tidak bersahabat.

"Saya sih sedapat mungkin bersikap ramah aja, meskipun mereka (pengojek konvensional) kadang-kadang agak galak. Nggak usah ngotot, apalagi dilawan. Namanya kami juga numpang lewat. Kulonuwon (permisi) aja," paparnya.

Kapolda belum tahu

Dihubungi terpisah, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengaku belum tahu mengenai adanya kerja sama antara institusinya dan pihak Go-Jek.

"Saya belum dengar itu (back-up anggota Brimob)," timpal Tito saat dihubungi pada Minggu malam.

Namun, Tito tetap merespons positif jika pihak yang menjadi korban melakukan upaya hukum saat ada indikasi pidana.

"Saya rasa itu bagus dan perlu. Kalau ada perlakuan yang berindikasi pidana, silakan laporkan, nanti diproses," kata Tito.

Untuk diketahui, kehadiran Go-Jek kerap dianggap sebagai ancaman oleh pengojek konvensional. Oleh karena itu, driver Go-Jek sering menjadi sasaran intimidasi sejumlah oknum pengojek konvensional yang belum bisa menerima iklim kompetisi di sektor jasa ojek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com