Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibuat Searah, Bagaimana Kawasan Menteng Dalam Kini?

Kompas.com - 02/09/2015, 10:58 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Selatan menguji coba sistem satu arah (SSA) di kawasan Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, pada Rabu (2/9/2015). Dengan adanya SSA, situasi di sejumlah jalan di sana terpantau lebih lengang.

Pantauan Kompas.com pada Rabu pagi, arus lalu lintas di Jalan Palbatu Raya terpantau teratur. Tidak terjadi konflik lalu lintas di sana meskipun kendaraan tidak bisa berjalan dengan kecepatan tinggi karena lebar jalan hanya sekitar 4 meter.

Kendaraan seperti mobil dan truk berjalan dengan kecepatan sekitar 15 kilometer per jam, sedangkan sepeda motor masih bisa menyalip melalui ruang di pinggir jalan.

Menurut Ketua RW 11 Kelurahan Menteng Dalam, Sanusi (57), arus lalu lintas di kawasan tersebut biasanya macet. Terjadi banyak konflik, terutama di persimpangan-persimpangan jalan.

Hal ini karena kawasan tersebut menjadi jalan alternatif kendaraan-kendaraan yang akan menuju Casablanca dari Tebet.

"Biasanya ibu-ibu dan anak-anak pada takut mau nyebrang. Wah padat banget jalanan. Sekarang sudah jauh berkurang. Begini ini yang warga mau," kata dia saat ditemui di kawasan rumahnya.

Subianto (67), warga Menteng Dalam, mengatakan, warga memang sudah meminta sejak lama kawasan itu dibuat searah. Maka dari itu, pada Juli 2015 lalu mereka melaporkan ke Sudinhubtrans Jaksel supaya kawasan itu dibuat searah.

"Kalau enggak, padat banget. Ini kan permukiman, jadi enggak nyaman buat kami terlalu banyak kendaraan," kata dia.

Kasudinhubtrans Jaksel Priyanto mengatakan, SSA di kawasan tersebut akan diberlakukan pada pukul 06.00-10.00 WIB sehingga kendaraan tidak dapat berjalan dua arah lagi di sana selama jam-jam tersebut.

Penerapan SSA itu masih dalam tahap uji coba selama tiga hari terhitung dari hari ini hingga Jumat (4/9/2015). Nantinya peraturan itu akan ditetapkan pada Senin, 7 September 2015 mendatang.

Adapun jalan yang dibuat searah ialah sebagai berikut:

Jalan Persada Raya satu arah dari arah barat ke arah timur, simpang Persojo. Jalan Palbatu 1 satu arah, dari arah utara, yakni Jalan Palbatu Raya ke arah utara, yakni Jalan Persada Raya.

Jalan Palbatu 2 satu arah, dari arah selatan, yakni Jalan Persada Raya ke arah utara, yakni Jalan Palbatu Raya. Jalan Palbatu Raya satu arah dari arah barat Jalan Palbatu 1 ke arah timur, yaitu Jalan Saharjo.

Kendaraan dari Tebet yang akan menuju Jalan Persada Raya dapat melalui Jalan Casablanca, berputar di Jalan Palbatu Raya, kemudian menuju Jalan Palbatu 1.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com