Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Kematian Siswa SD yang Diduga Dianiaya Teman

Kompas.com - 19/09/2015, 07:39 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Petugas Polres Metro Jakarta Selatan menyelidiki penyebab kematian A (8), seorang murid sekolah dasar (SD), yang diduga dipukul dan ditendang oleh temannya, R (8).

"Kami periksa sejumlah saksi, termasuk guru dan ibu korban," kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Polisi Nunu Supadmi saat dihubungi di Jakarta, Jumat (18/9/2015)  malam.

Polisi juga membawa jasad murid kelas II SDN 07 Pagi Kebayoran Lama Utara itu ke Rumah Sakit Fatmawati guna menjalani otopsi untuk mengetahui penyebab kematian.

Sementara itu, ayah korban menuturkan bahwa istrinya yang pertama kali menyampaikan informasi kematian anak keduanya itu. Dia mengaku pasrah dengan tewasnya A dan akan menyelesaikan peristiwa itu secara kekeluargaan.

A meninggal dunia diduga akibat berkelahi dengan temannya, R, saat mengikuti pelajaran olahraga pada Jumat. A mengalami luka pada bagian perut dan kepala diduga akibat dipukul R.

A sempat dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Selatan. Namun, nyawanya tidak tertolong hingga mengembuskan napas terakhir.

Sebelumnya, D (38), paman korban, menuturkan, keponakannya mengalami luka serius di bagian kepalanya setelah dipukul dan ditendang. Penganiayaan terjadi saat korban tengah mengikuti lomba menggambar.

"Tiba-tiba keponakan saya dipukul dadanya dan ditendang kepalanya," kata D, Jumat.

Menurut D, seusai dianiaya R, korban langsung pingsan. Kemudian, sekitar pukul 10.00, korban dibawa ke puskesmas setempat. Namun, karena kondisinya tidak memungkinkan, korban harus dirujuk ke RS Fatmawati. (Baca: Diduga Dianiaya Teman Sekolah, Siswa SD Meninggal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com