Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap "Bermain" Iklan, Asisten Pembangunan Menurut Ahok adalah Pejabat Terkaya

Kompas.com - 25/09/2015, 20:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengungkapkan, orang yang menjabat sebagai asisten sekretaris daerah bidang pembangunan dan lingkungan hidup (asbang) merupakan pejabat terkaya di Ibu Kota. Sebab, dia melanjutkan, perizinan pemasangan iklan reklame melalui asbang DKI. Bahkan, tak sedikit oknum yang "bermain" pajak iklan. 

"Kalau (pejabat) dulu, yang kaya raya itu asbang, apalagi kalau sebelumnya kepala dinas tata ruang. Makanya, saya bilang, Pak Gamal (Gamal Sinurat, Asbang dan Lingkungan Hidup DKI saat ini) telat jadi asbang, telat kayanya," kata Basuki tertawa pada Sosialisasi Rancangan Peraturan Gubernur (Rapergub) Penyelenggaraan Reklame, di Balai Kota, Jumat (25/9/2015). 

Basuki menjelaskan, pejabat asbang mengetahui celah "permainan" iklan dan reklame di Ibu Kota. Oleh karena itu, mereka mendapat banyak komisi pada setiap pemasangan iklan dan reklame. Bahkan, Basuki menegaskan bahwa dirinya dapat membuktikan ucapan tersebut. Ia juga sesumbar mengaku tidak takut jika ada mantan pejabat yang tersinggung dengan ucapannya.

"(Asbang) paling ngertilah main iklan dan komisinya dapat berapa. Mainin NSR (nilai strategis reklame) segala macam, saya bisa buktikan. Kalau ada pejabat tersinggung, saya bisa keluarkan (informasi soal) gaya hidup mereka, dapat uang dari mana," kata Basuki yang langsung mendapat tepuk tangan meriah dari para tamu undangan Sosialisasi Rapergub Penyelenggaraan Reklame.

Basuki menegaskan bahwa dirinya bisa membuktikan pejabat asbang yang hidup lebih dari berkecukupan. Terlebih lagi, ada anak dan istri pejabat asbang yang gemar mengunggah foto di media sosial.

"Enggak usah bohongi saya, pakai tas apa, jam apa, di luar negeri pakai mobil apa, saya bisa buktikan. Anak dan istri Anda narsis di Instagram, Facebook, itu bisa kami lacak. Istri ke pesta pakai tas apa, terus di-upload ke media sosial, pasti tasnya ditaruh di depan dan kelihatan. Gampang itu," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com