Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tergiur Sembako Murah, Puluhan Warga Batu Ampar Tertipu Ratusan Juta Rupiah

Kompas.com - 28/09/2015, 16:07 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan warga di RW 02 Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, diduga mengalami kasus penipuan sembako murah. Kerugian warga diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Dugaan penipuan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial Y, alias MY, alias BRW, warga yang baru mengontrak sekitar dua tahun di kawasan itu.

Menurut Fitri (36), warga RT 17 RW 02 sekaligus pegawai yang bekerja untuk BRW, kejadian dimulai saat BRW merekrut dirinya dan lima orang tetangga setempat untuk membuat suatu usaha penjualan sembako.

BRW mensyaratkan enam warga itu merekrut masing-masing 10 anggota sebagai pembeli sembako. Keenam warga tersebut berhasil mendapatkan total enam puluh orang anggota.

BRW menawarkan penjualan sembako dengan harga lebih murah dari pasaran, yakni hanya Rp 50.000 untuk sejumlah barang kebutuhan pokok. Tiap paket sembako berisi beragam kebutuhan pokok, mulai dari miyak goreng, sarden, gula, kopi, mi, dan lainnya.

"Jadi, tiap anggota yang mau beli cuma bayar Rp 50.000 untuk sembako itu. Kalau di luar (pasaran) nilai sembakonya bisa Rp 140.000. Dia juga jual paket beras 20 kilogram itu cuma Rp 100.000-an. Padahal, di luar bisa Rp 200.000 lebih. Jadi, orang banyak yang tertarik," kata Fitri kepada wartawan di Batu Ampar, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (28/9/2015).

Fitri mengatakan, penjualan sembako murah yang baru berjalan dua minggu lebih ini awalnya berjalan lancar. Belakangan setelah uang para anggota yang membeli sembako telah disetor, distribusi pembagian sembakonya malah macet.

"Dua kali pas awalnya itu lancar, tetapi sudah seminggu belakangan macet," ujar Fitri.

Fitri yang memiliki 10 anggota itu mulai resah karena para anggotanya mulai bertanya mengenai kapan sembako mereka dapat diterima. Padahal, Fitri telah menyetor uang Rp 30 juta uang anggotanya untuk sekitar 615 paket sembako. "Uang saya pribadi juga sudah Rp 5 juta," ujar Fitri.

Pada Jumat (25/9/2015) kemarin, BRW yang mengontrak di lingkungan sekitar sudah menghilang dari kontrakannya. Warga mendapati kontrakan pelaku kosong. Kabarnya, pelaku sudah berada di Tangerang. "Kita sudah coba ngontak, tetapi susah dihubungin," ujar Fitri.

Sondang (30), warga lain yang bekerja kepada pelaku, mengatakan, dia juga tertipu puluhan juta rupiah. Ia telah memesan 350 paket sembako dan 50 paket beras bagi anggotanya, yang 97 paket di antaranya sudah dibayar lunas.

Namun, paket sembako murah yang dijanjikan pelaku tak kunjung datang. "Suami saya juga sudah pesan 40 paket untuk beras. Saya sudah coba kontak sebelumnya, katanya paket sembako itu baru dikasih tunggu serempak dulu," ujar Sondang.

Retno (40), warga yang juga jadi korban dugaan penipuan sembako murah ini, mengatakan, gelagat tak beres pelaku mulai tercium. Ternyata, sembako yang dibagikan pelaku juga hasil mengutang dari beberapa agen beras dan juga warung di lingkungan sekitar.

"Jadi, ada agen beras di sini, si BRW itu sudah pernah ambil sebelumnya ke agen itu, tetapi belum bayar, terus dia masih berusaha untuk ambil 80 karung beras lagi," ujar Retno.

Adapun pedagang warung yang juga nyaris ditipu pelaku hampir mengalami kerugian puluhan juta. Pelaku disebutnya sudah memesan sembako senilai Rp 23,8 juta ke pemilik warung.

Namun, karena kasus tersebut terbongkar, pemilik warung berhasil mengamankan puluhan paket sembakonya yang tersimpan di kontrakan pelaku.

"Tapi, itu juga katanya masih gantung, belum bayar Rp 6 juta sama si Ucok untuk pesanan sebelumnya," ujar Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com