Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN: Yang Dikucilkan di Pulau Terpencil Itu Bukan Penyalah Guna, melainkan Bandar

Kompas.com - 30/09/2015, 20:45 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Inspektur Jenderal Deddy Fauzi Elhakim menyatakan pembangunan lapas di pulau terpencil tidak akan digunakan untuk menahan para penyalahguna narkotika. Melainkan lapas tersebut dibangun untuk para bandar narkoba.

"Yang perlu diluruskan, yang dimaksud di pulau terpencil itu bukan penyalahguna, tetapi bandar yang perlu pengamanan maksimal karena di Nusakambangan itu tidak cukup," ujar Deddy dalam sebuah diskusi bertajuk 'Pulau Penjara Rehabilitasi Narkoba, Perlukah?' di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2015).

Sedangkan para penyalahguna, lanjut Deddy, mereka tetap akan direhabilitasi. Kata dia, yang dimaksud para penyalahguna adalah korban yang mengonsumsi narkotika serta yang menjadi pecandu akibat konsumsi berkelanjutan.

"Bahwa pecandu narkotika dan korban penyalahguna wajib direhabilitasi. Jadi jawabannya kalau rehabilitasi itu mau dihilangkan itu tidak benar," kata Deddy.

Menurut Deddy, para penyalahguna dan pecandu narkotika adalah korban. Sehingga, mereka tidak boleh dikucilkan di suatu pulau.

Proses rehabilitasi yang dilakukan pun tidak hanya secara medis, tetapi juga rehabilitasi sosial. Sebab, para penyalahguna itu adalah anak-anak bangsa yang kehilangan masa lalunya, jangan sampai mereka juga kehilangan masa depannya.

"Rehabilitasi medis enggak bisa 100 persen, paling 60 persen. Sehingga harus ditindaklanjuti dengan rehabilitasi sosial agar jiwanya kembali bangkit di masyarakat," ucap Deddy.

Untuk mengentaskan persoalan narkotika di Indonesia, perlu dilakukan pendekatan yang seimbang, yakni antara memberantas para pengedar gelap dan mengobati para penyalahguna.

Seperti diketahui, sebelumnya Ketua BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso telah meminta Menkumham Yasonna Laoly untuk membangun lapas khusus pengedar narkoba di pulau terpencil. (Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com