Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Kopaja Suka Berhenti Sembarangan di Jalur Transjakarta?

Kompas.com - 01/10/2015, 12:43 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Kopaja Nanang Basuki mengungkapkan alasan sopir kopaja AC yang melintas di jalur transjakarta masih suka berhenti sembarangan.

Menurut Nanang, hal itu terjadi karena penumpang masih dibebankan dua kali pembayaran saat masuk ke halte transjakarta dan saat naik kopaja AC.

"Kalau berhenti sembarangan, itu masalah dari dulu sudah ada. Kalau kopaja AC, itu karena bayarnya masih dobel. Penumpang juga kadang mencegat di tengah jalan buat langsung naik. Kalau sudah pakai sistem integrasi nanti, pasti penumpangnya bisa tertib," kata Nanang kepada Kompas.com, Kamis (1/10/2015).

Menurut Nanang, satu-satunya solusi agar sopir kopaja tidak berhenti sembarangan di jalur transjakarta adalah sistem pembayaran yang terintegrasi dengan transjakarta dan sistem rupiah per kilometer.

Berdasarkan praktik di lapangan selama ini, Nanang melihat, banyak kopaja berhenti sembarangan karena penumpang yang tidak mau menunggu di halte.

Dia mencontohkan kondisi halte di Lebak Bulus ke arah Pondok Indah, Jakarta Selatan. Di sana, penumpang enggan naik bus dari halte, tetapi menunggu di dekat persimpangan di pinggir jalan.

Jika sopir bus tetap menunggu di halte, maka mereka tidak akan mendapat penumpang. Dengan demikian, prinsip permintaan dan penawaran terjadi pada saat itu.

"Kalau nanti semua terintegrasi, pakai kartu, penumpang mau enggak mau harus ke halte buat tap. Sistem penggajian sopir juga bukan sistem setoran lagi, jadi enggak bisa nakal juga, buat apa kan? Kalau nakal malah gajinya dipotong," tutur Nanang.

Meski demikian, Nanang mengaku telah menerapkan sanksi tegas bagi para sopirnya yang berhenti sembarangan. Sanksi akan lebih diperketat jika sistem integrasi dengan transjakarta sudah benar-benar berjalan. Sopir yang masih nakal nantinya berisiko untuk dipecat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com