Ia meminta mereka untuk taat membayar pajak, tidak bermain mata dengan oknum PNS dalam membayar pajak, memberi komisi, membayar kewajiban fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum), dan lain-lain.
"Pengusaha nakal enggak bayar pajak, tutup usahanya saja," tegas Basuki, di Balai Kota, Kamis (1/10/2015).
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku tidak takut mengancam para pengusaha, meskipun di satu sisi Pemprov DKI mendapat banyak bantuan corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan swasta.
Sebab, lanjut dia, warga kurang mampu tidak akan pernah menang dari warga mampu dan warga mampu itu tidak akan pernah menang dari para pejabat.
Hal itu pula yang dirasakan Basuki ketika masih menjadi pengusaha di Belitung Timur dahulu. Perusahaannya bangkrut dan ditutup oleh pemerintahan setempat.
Dengan demikian, ketika kini dia menjadi pejabat, Basuki menegaskan tidak akan main-main terhadap para pengusaha. Sanksi terberatnya berupa pencabutan sertifikat layak fungsi (SLF).
"Saya sampaikan hal ini ke pengusaha. Tetapi, enggak semua pengusaha suka sama saya dan mereka berharap ada gubernur pengganti saya yang bisa main matalah sama mereka. Makanya mereka bilang, 'Kamsia Ahok, sampai 2017 aja'. Pada khawatir ditagih," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.