Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bajak Bus PPD, Pelajar SMK Bersenjata Tajam Diringkus Polisi

Kompas.com - 08/10/2015, 16:39 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan pelajar sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) diringkus aparat kepolisian setelah kedapatan membajak sebuah bus di Matraman, Jakarta Timur, Kamis (8/10/2015). Dari para pelajar itu, polisi menyita berbagai jenis senjata tajam yang disimpan di dalam tas.

Kejadian tersebut terjadi di Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, Kamis. Bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol yang ditumpangi sekitar 20 orangan pelajar SMK tersebut mendadak dihentikan oleh aparat Patroli Polsek Matraman. Rupanya, petugas sudah membuntuti bus ini atas laporan warga.

Tiga petugas patroli langsung masuk dan menarik satu persatu pelajar dari dalam bus. Para pelajar yang keluar langsung diminta berjongkok di tepi trotoar. Satu persatu tas mereka digeledah petugas. Benar saja, bukan buku pelajaran yang dibawa, tas beberapa pelajar ternyata berisi pedang, pisau, gir, katapel, kopel,dan penggaris besi. Saat diinterogasi di jalan, para siswa ini mengaku tidak terlibat tawuran.

"Enggak tahu Pak, saya cuma disuruh bawa saja. Enggak abis tawuran," seru seorang siswa kepada petugas.

Tak begitu saja percaya dengan pengakuan siswa, puluhan pelajar SMK ini digiring dengan menumpang Kopaja. Satu siswa di antaranya beserta barang bukti senjata tajam di bawa polisi dengan menumpang mobil patroli. Mereka dibawa ke Polsek Matraman.

Pujianto (52), sopir PPD mengaku, busnya dibajak para pelajar itu dekat Pasar Jatinegara depan Kampung Pulo. "Mereka cegat bus saya, mau enggak mau saya ambil karena mereka halang-halangi di depan bus. Kalau saya jalan terus nanti mereka kejar-kejar. Saya ini juga dipalak sama mereka Pak," kata Pujianto dengan nada kesal.

Para penumpang bus juga nampak resah dengan ulah puluhan pelajar tadi. Kepala Sub Bagian Humas Polres Jakarta Timur Komisaris Husaimah mengatakan, total ada 35 pelajar SMK yang diamankan dalam kasus ini. Para pelajar itu menurutnya teridentifikasi 34 orang pelajar SMK Satya Bhakti I sedangkan seorang lainya pelajar SMK Satya Bhakti II.

"Yang kedapatan membawa senjata dua orang," ujar Husaimah.

Dua pelajar yang diduga pemilik senjata itu yakni RI (18) dan RA (17). Namun, RA tak mengakui dua buah gir yang ada padanya sebagai miliknya. Kini petugas masih memeriksa para pelajar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Walkot Tangsel Sebut “Study Tour” ke Luar Daerah Bisa Diganti Kegiatan Sosial

Walkot Tangsel Sebut “Study Tour” ke Luar Daerah Bisa Diganti Kegiatan Sosial

Megapolitan
Kumpulkan 749.298 Dukungan Warga untuk Pilkada DKI, Dharma Pongrekun: Kuasa Tuhan

Kumpulkan 749.298 Dukungan Warga untuk Pilkada DKI, Dharma Pongrekun: Kuasa Tuhan

Megapolitan
Menurut Pakar, Dua Hal Ini Bikin Cagub Independen DKI Jakarta Sepi Peminat

Menurut Pakar, Dua Hal Ini Bikin Cagub Independen DKI Jakarta Sepi Peminat

Megapolitan
Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total Hari Ini, Pengendara: Bikin Stres

Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total Hari Ini, Pengendara: Bikin Stres

Megapolitan
Macet Total di Pelabuhan Tanjung Priok-Cilincing, Sopir JakLingko Habiskan 3 Jam Sekali Narik

Macet Total di Pelabuhan Tanjung Priok-Cilincing, Sopir JakLingko Habiskan 3 Jam Sekali Narik

Megapolitan
Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Transportasi: Insiden Serupa Terjadi Hampir Setiap Hari

Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Transportasi: Insiden Serupa Terjadi Hampir Setiap Hari

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Optimistis Maju Cawalkot Bogor meski Belum Ada Partai Pengusung

Sespri Iriana Jokowi Optimistis Maju Cawalkot Bogor meski Belum Ada Partai Pengusung

Megapolitan
Walkot Tangsel Minta Sekolah Tunda Kegiatan 'Study Tour' ke Luar Daerah

Walkot Tangsel Minta Sekolah Tunda Kegiatan "Study Tour" ke Luar Daerah

Megapolitan
Dharma Pongrekun Fokus Perbaiki Syarat Dokumen untuk Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Dharma Pongrekun Fokus Perbaiki Syarat Dokumen untuk Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Megapolitan
Baik dan Buruk 'Study Tour' di Mata Orangtua Murid, Ada yang Mengeluh Kemahalan...

Baik dan Buruk "Study Tour" di Mata Orangtua Murid, Ada yang Mengeluh Kemahalan...

Megapolitan
Juru Parkir Liar Minimarket Bakal Ditertibkan, Pengamat: Siapa yang Mengawasi Keamanan Kendaraan?

Juru Parkir Liar Minimarket Bakal Ditertibkan, Pengamat: Siapa yang Mengawasi Keamanan Kendaraan?

Megapolitan
Pengemudi Ojol: Banyak Penumpang Batalkan Pesanan karena Macet di Tanjung Priok

Pengemudi Ojol: Banyak Penumpang Batalkan Pesanan karena Macet di Tanjung Priok

Megapolitan
Tak Bisa Masuk Terminal, Antrean Kontainer Masih Mengular di Jalan Raya Cilincing

Tak Bisa Masuk Terminal, Antrean Kontainer Masih Mengular di Jalan Raya Cilincing

Megapolitan
Walkot Tangsel Bakal Cabut Izin PO jika Masih Mengoperasikan Bus yang Masa Berlaku Kir-nya Habis

Walkot Tangsel Bakal Cabut Izin PO jika Masih Mengoperasikan Bus yang Masa Berlaku Kir-nya Habis

Megapolitan
Denda Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Lokbin Pasar Minggu Berlaku Pekan Ini

Denda Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Lokbin Pasar Minggu Berlaku Pekan Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com