Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Menghambat, Taufik Sebut Pernyataan Ahok Asal

Kompas.com - 19/10/2015, 14:57 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik menyebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama asal menuduh DPRD DKI sedang menghambatnya maju dalam Pilkada 2017.

"Statement Ahok asal. DPRD dibilang menghambat dia jadi gubernur karena pembahasan KUAPPAS panjang. Kami rasa itu pernyataan tidak berdasar," kata Taufik di Gedung DPRD DKI, Senin (18/10/2015).

Taufik pun menilai pernyataan Ahok tersebut menunjukan bahwa ia ingin selalu merasa benar.

"Dulu ketika pembahasan KUA-PPAS cuma tiga hari, dibilang asal-asalan. Ketika pembahasannnya panjang, dibilang menghambat," ujar dia.

Taufik menyatakan, keputusan pemangkasan nilai KUA-PPAS 2016 sebesar Rp 10,5 triliun merupakan hasil pembahasan hingga ke tingkat satuan II yang telah mereka lakukan dengan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD), termasuk dengan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD).

"Jadi, Dewan hanya mengikuti maunya eksekutif. Eksekutif sudah bilang cuma mampu Rp 32 T, masa mau dipaksa Rp 37 T," ujar Taufik.

DPRD dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya menyepakati besaran KUA-PPAS 2016 Rp 62,5 triliun. Jumlah tersebut meleset dari target awal, Rp 73,08 triliun.

Penyebab besaran KUA-PPAS yang tak sesuai dari target karena adanya penurunan target pendapatan asli daerah dan dana perimbangan, yang jumlahnya mencapai Rp 10,5 triliun.

Ahok sempat menyinggung lamanya proses pembahasan KUA-PPAS yang menjadi acuan untuk pengesahan APBD 2016 itu. Namun, ia menilai, hal itu sudah sesuai peraturan.

"Ini pertama kalinya APBD DKI disusun sesuai dengan aturan untuk tahun 2016. Terima kasih DPRD DKI, pembahasan KUA-PPAS begitu kejam. Apa supaya saya enggak kepilih lagi 2017," ujar dia.

Baca: Ahok: Terima Kasih DPRD, Pembahasan KUA-PPAS Begitu Kejam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com