Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Wartawan Gadungan Diringkus karena Tipu Perusahaan Rp 1,9 Miliar

Kompas.com - 28/10/2015, 11:29 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Empat orang yang mengaku wartawan surat kabar mingguan SB diringkus karena menipu perusahaan furniture hingga Rp 1,9 miliar.

Mereka ditangkap oleh anggota Polres Metro Jakarta Utara, di Kampung Sukapura, RT 004/001, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (5/10) lalu.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Susetio Cahyadi mengatakan, awalnya keempat orang itu berniat membantu PT Prasindo Jaya Makmur, perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan penjualan interior dan glamour.

"Bantuannya itu berupa melancarkan kepengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk sebuah bangunan," kata Susetio saat dihubungi wartawan, Rabu (28/10/2015).

Pembangunan itu, jelas Susetio, untuk membangun sebuah Toko Furniture Abdhika, yang berlokasi di Jalan Tipar Cakung, Sukapura, Cilincing.

Para wartawan gadungan tersebut kemudian meminta uang jasa Rp 115 juta ke perusahaan itu.

"Namun tidak berjalan mulus karena bangunan yang berdiri di jalur hijau itu justru dibongkar petugas," ujarnya.

Menurut Susetio, perwakilan pengembang yang menjadi korban yakni Zwiesty Martono, Agus Karyo Utomo, dan Theddy Prasetio.

Pengakuan para pelaku kepada petugas, mereka dapat mengurus IMB ke instansi pemerintahan terkait.

"Mereka mengaku dapat mengurus IMB. Namun kemudian meminta uang pengurusan IMB itu untuk diurus ke instansi terkait (Suku Dinas Penataan Kota Jakarta Utara). Biaya tersebut kemudian ditransfer melalui rekening Andri," katanya.

Namun saat keempat pelaku akan mengurus IMB tersebut di Suku Dinas Penataan Kota Jakarta Utara, pihak instansi terkait sampai melakukan dua kali pengukuran dengan biaya Rp 3 juta.

"Dari hasil pengukuran, diketahui lokasi pembangunan tersebut masuk dalam jalur hijau yang diperuntukkan untuk fasilitas umum."

"Para tersangka kemudian melaporkan jika hasil dari pengecekan IMB tersebut tidak dapat dikeluarkan oleh Suku Dinas Penataan Kota Jakarta Utara," ujarnya.

Di sisi lain, para tersangka sudah memakai dan membagi rata uang jasa yang sudah diberikan dari pihak perusahaan.

Namun, meskipun gagal melakukan pengurusan IMB, mereka tidak habis pikir dan menjanjikan keamanan kepada perusahaan, untuk terus membangun bangunan mereka.

Nyatanya, pembongkaran terhadap bangunan tersebut tetap dilakukan oleh Suku Dinas Penataan Kota Jakarta Utara karena mendirikan bangunan tanpa IMB.

Akibatnya, kata Susetio, perusahaan tersebut mengalami kerugian sebesar Rp 1.968.416.000 (Rp 1,9 miliar) untuk kerugian pembangunan bangunan dan membayar biaya jasa keempat pelaku yang ditransfer sebanyak 3 kali.

"Apabila dirinci, transfer pertama sebesar Rp 45 juta, transfer kedua Rp 60 juta, dan transfer ketiga sebesar Rp 10 juta. Mereka mengaku baru melakukan aksi ini sekali."

Meski begitu, polisi tetap menelusuri aksi-aksi mereka sebelumnya, lantaran para tersangka menggunakan oknum dari Jakarta Selatan untuk berkoodinasi. (Panji Baskhara Ramadhan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com