Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Penghuni Rusun Cibesel Tunggak Uang Sewa hingga Jutaan Rupiah

Kompas.com - 04/11/2015, 11:53 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para penghuni Rusun Cipinang Besar Selatan (Cibesel) di Jatinegara, Jakarta Timur ketahuan menunggak uang sewa. Jumlahnya mencapai ratusan unit.

Unit para penghuni rusun yang menunggak sewa ini akhirnya disegel oleh petugas yang melakukan penertiban di Rusun Cibesel, Rabu (4/11/2015).

Petugas merazia tiga dari lima blok yang ada. Tiga blok itu yakni blok A, B dan C, yang telah lama ditempati warga relokasi dari berbagai tempat.

Kepala Unit Pengelola Rusun Wilayah III DKI Jakarta Syaid Ali mengatakan, hasilnya sebanyak 128 unit yang disegel oleh petugas.

Jumlah ini ditambah 14 unit lainnya yang ikut disegel namun langsung digembok.

"Jadi kalau yang 128 itu kita segel dulu dan kasih batas waktu seminggu. Itu yang masalahnya tunggakannya sudah di atas tiga bulan. Nah kalau yang 14 kita segel dan gembok itu yang belum ngurus KTP rusun," kata Syaid disela penertiban, Rabu siang.

Syaid melanjutkan, belasan unit yang disegel karena penghuninya tidak memiliki KTP rusun itu terpaksa dilakukan. Sebab, mereka disinyalir sebenarnya memiliki tempat tinggal lain.

"Masalahnya dia enggak pakai KTP rusun mungkin dia punya rumah di luar," ujar Syaid.

Adapun yang disegel karena menunggak dan diberi waktu seminggu untuk melunasinya. Jika masih belum membayar,mereka terancam digembok dan dikosongkan dari unit tempat tinggalnya.

Nilai tunggakan ratusan penghuni itu bervariasi, namun di bawah Rp 5.000.000.

"Kita beri waktu seminggu untuk melunasinya. Karena mereka sudah menempati rusun tapi tidak taat aturan. Sedangkan yang mengajukan dan membutuhkan tinggal di rusun itu banyak," ujar Syaid.

Bekti Setiawan (43), salah satu penghuni blok B lantai tiga Rusun Cibesel harus disegel petugas.

Tunggakannya sekitar Rp 4 jutaan. Ia pun belum memiliki KTP rusun. Namun, Bekti memiliki bukti surat perjanjian yang sah untuk menempati rusun tersebut.

"Minta waktulah Pak ngurus KTP sama itu (bayar tunggakan)," ujar Bekti kepada petugas.

Warga relokasi dari Cengkareng, Jakarta Barat, itu sedang mengurus KTP rusun di kelurahan. Ia beralasan masih dalam proses.

Sementara mengenai sewa yang menunggak, dirinya mengaku belum memiliki penghasilan. "Nganggur Pak, belum kerja," ujar Bekti.

Sempat terjadi ketegangan karena petugas memaksa pria tersebut bersama istri dan anak mereka mengosongkan unit. Namun, akhirnya petugas memberi waktu seminggu bagi Bekti untuk mengurus.

"Buat surat perjanjian. Kalau seminggu belum saya kosongin," kata Syaid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com