Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai yang Merindukan Sinergi dan Keramahan Tangan Manusia

Kompas.com - 12/11/2015, 16:48 WIB
JAKARTA, KOMPAS - Konservasi Sungai Ciliwung masih belum membuahkan hasil meski sudah banyak komunitas peduli lingkungan yang melaksanakannya.

Semua berakar dari belum adanya sinergi antarkomunitas untuk melestarikan Sungai Ciliwung karena baik komunitas maupun pemerintah masih berjalan sendiri-sendiri.

Hal itu mengemuka pada perayaan Hari Ciliwung 2015 yang digelar di kawasan bantaran Ciliwung di Jalan Munggang, Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (11/11).

Hadir pada acara itu Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat, Ketua Konsorsium Sungai Indonesia Susilo Adinegoro, dan seniman sekaligus aktivis lingkungan, Ully Sigar Rusady.

Susilo menyampaikan, sudah saatnya seluruh pemangku kepentingan, termasuk kalangan komunitas lingkungan, duduk bersama mencari solusi mengatasi kerusakan Sungai Ciliwung.

"Negara harus hadir dalam pelestarian lingkungan. Namun, kontribusi dari korporasi untuk menjaga aliran sungai juga menentukan. Sama pentingnya dengan peran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan," kata Susilo.

Susilo pun mengungkapkan, perayaan Hari Ciliwung, kemarin, baru dihadiri sebagian komunitas.

Padahal, ada banyak komunitas lingkungan di sepanjang bantaran Ciliwung. Di sisi lain, sudah mulai ada perwakilan korporasi hadir di acara itu.

"Padahal, ada banyak komunitas yang benar-benar bekerja melestarikan alam Sungai Ciliwung. Sekarang tinggal bagaimana komunitas-komunitas ini dapat disinergikan," kata Susilo.

Ironisnya lagi, kata Susilo, petugas kebersihan sudah membersihkan dan mengangkut sampah di Sungai Ciliwung.

Namun, warga setempat tetap membuang sampah ke sungai. Oleh karena itu, dibutuhkan edukasi kepada warga agar tak membuang sampah ke sungai.

"Edukasi itu bisa dilakukan oleh produsen makanan yang selama ini menggunakan kemasan plastik. Mereka juga bertanggung jawab mengurangi sampah plastik dari produk mereka," katanya.

Djarot Saiful Hidayat mengatakan, untuk meningkatkan sinergi antarkomunitas, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah duduk bersama menyusun peta langkah pelestarian Ciliwung yang akan dijalankan.

Penyusunan peta itu, kata Djarot, sangat penting untuk mencegah terjadinya tumpang tindih pekerjaan antarsesama komunitas.

Peta tersebut juga menjadi panduan untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh setiap komunitas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com