Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD Keluhkan Banyaknya Angkot "Ngetem" di Depan Stasiun Sudirman

Kompas.com - 13/11/2015, 14:37 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengeluhkan banyaknya angkutan umum yang ngetem di depan Stasiun Sudirman, Dukuh Atas, Jakarta Pusat. 

"Itu banyak kopaja dari kanan (lajur kanan jalan) tiba-tiba ke kiri, terus ngetem di situ. Padahal kan enggak boleh, sudah ada haltenya kok," kata Pras di Gedung DPRD DKI, Jumat (13/11/2015).

Pras menilai banyaknya angkutan umum yang ngetem di depan Stasiun Sudirman menyebabkan kemacetan di Jalan Sudirman, terutama dari arah Bundaran HI menuju Semanggi.

Menurut Pras, kemacetan bertambah parah saat jam-jam sibuk. Oleh karena itu, ia meminta aparat Dinas Perhubungan dan Transportasi segera mengambil tindakan.

"Coba bilangin Dishub tuh coba soal terminal bayangan di Dukuh Atas. Jangan dibiarin dong," ujar dia.

Kawasan sekitar Stasiun Sudirman memang telah menjadi titik langganan angkutan umum ngetem

Aparat Dishubrtrans sebenarnya cukup rutin melakukan razia.

Angkutan umum pun diarahkan untuk menunggu penumpang di halte yang telah disediakan. Namun tetap saja, bila tidak ada petugas, angkutan umum kembali lagi ke titik tersebut.

Keberadaan angkutan umum ngetem di depan Stasiun Sudirman sebenanrnya tidak bisa sepenuhnya disalahkan.

Oleh karena, mereka mengakomodir keinginan penumpang. Sebab, banyak penumpang yang mengeluhkan jauhnya jarak Stasiun Sudirman dengan halte terdekat.

Pantauan Kompas.com, sebenarnya tepat di depan pintu keluar Stasiun Sudirman sudah dipasangi pagar pembatas yang membentang hingga ke arah Halte Dukuh Atas.

Hal itu bertujuan agar warga tidak bisa naik angkutan umum yang ngetem tepat di depan stasiun.

Namun, pagar pembatas tak juga efektif untuk mencegah. Sebab, banyak warga yang masih dapat memanfaatkan celah yang ada di pagar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com