Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disinggung soal Kasus Korupsi, Nada Suara Airin Meninggi

Kompas.com - 16/11/2015, 18:56 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Nada suara calon wali kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany terdengar meninggi ketika disinggung terkait kasus dugaan korupsi. Seperti diketahui, suami Airin, yakni Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, kini mendekam di tahanan karena kasus korupsi.

"Jadi pemimpin itu tidak mudah. Tangsel sebagai daerah baru sudah maju sampai sekarang, kami fokus pada sektor jasa dan pembangunan kualitas SDM. Saya sudah berusaha maksimal, meskipun masih ada kekurangan sebagai manusia biasa. Saya percaya, masyarakat sekarang sudah cerdas dan tahu mana yang baik dan tidak," kata Airin dengan nada tinggi dan cepat saat menjawab pertanyaan hadirin dalam diskusi yang digelar salah satu media lokal Tangerang di Bintaro, Senin (16/11/2015) siang.

Hadirin tersebut menyampaikan penilaiannya bahwa seorang pemimpin seharusnya bebas dari berbagai kepentingan, seperti kasus korupsi keluarganya.

Kendati demikian, dalam kesempatan itu Airin juga menyampaikan keyakinannya mampu kembali memimpin Tangsel.

"Dengan rahmat Allah Yang Mahakuasa, jika masih diberi amanah, saya yakin akan membawa Tangsel menjadi lebih baik lagi," sambung Airin.

Ia juga mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk di Tangsel meningkat sejak 2012 hingga 2015, atau selama dia memimpin.

Airin mengklaim berhasil menjadikan laju pertumbuhan ekonomi Tangsel di atas rata-rata. "Pertumbuhan penduduk di Tangsel sejak 2012 sampai 2015 meningkat, dari 1,2 jadi 1,4 juta penduduk. Laju pertumbuhan ekonomi Tangsel di atas rata-rata," ucap dia.

Diskusi ini juga dihadiri calon wakil wali kota Tangsel nomor urut dua, Elvier Ariadiannie Soedarto Poetri.

Hadir pula Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti selaku pembicara.

Dalam diskusi bertajuk "Siapakah Calon Wali Kota Tangsel yang Diminati Rakyat?" tersebut, Ray mendapatkan kesempatan pertama untuk berbicara.

Ray pun berbicara mengenai sosok pemimpin ideal Tangsel. Ia lantas menyinggung masalah apa saja yang belum diselesaikan pemimpin Tangsel saat ini, terutama yang berkaitan dengan  pelayanan publik dan sampah.

"Saya sangat sayangkan di Tangerang Selatan, yang harusnya sudah bisa jadi kota modern, tetapi masih banyak masyarakat yang mengeluh bikin KTP lama, pungli. Masalah sampah juga," kata Ray di hadapan peserta diskusi.

Adapun Ray duduk persis di sebelah Airin, dilanjutkan dengan Elvier di samping Airin, dan seorang panelis diskusi di meja paling ujung.

Menurut Ray, Tangerang Selatan sebagai daerah yang baru tumbuh dan berkembang sudah didominasi proyek pembangunan yang dikerjakan pengembang swasta.

"Jadi kepala daerah itu mudah sebenarnya, apalagi di Tangsel, semuanya sudah ada, apa lagi? Kepala daerah tinggal zikir saja, enggak perlu kerja keras, semuanya tersedia. APBD saja Rp 3 triliun, bayangkan. Semuanya mudah, seharusnya tidak ada keluhan lagi dari masyarakat kalau kepala daerahnya betul-betul menjalankan fungsinya," tutur Ray yang disambut tepuk tangan peserta.

"Pemimpin yang baik seharusnya juga tidak korupsi. Bagaimana bisa menjadi pemimpin yang baik kalau orangnya saja masih tidak benar?" ujar Ray lagi.

Mendengar kata-kata itu, raut wajah Airin yang sebelumnya tersenyum menjadi tampak masam. Dahi airin juga terlihat mengerut mendengar sindiran Ray. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com