Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencurian dengan Modus Ban Kempis Terekam Kamera

Kompas.com - 16/11/2015, 19:34 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Modus pencurian dengan menginformasikan adanya ban kempis bukan hal baru di Jakarta.

Para pelaku biasanya beraksi sebagai komplotan. Mereka membagi-bagi tugas secara rapi dan terencana. 

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya memperlihatkan kepada masyarakat rekaman aksi komplotan pencuri yang beraksi dengan modus menginformasikan ban kempis kepada pengendara tersebut.

Ada dua rekaman yang memperlihatkan aksi komplotan ini. Rekaman pertama terjadi di Jalan Paseban, Senen, Jakarta Pusat, pada 23 April 2015.

Dalam rekaman itu tampak para pelaku yang mengendarai sepeda motor berpura-pura menunjuk ke arah ban mobil yang dikendarai calon korban sambil memberitahukan bahwa ban mobil tersebut kempis.

Pelaku yang terdiri dari dua orang berboncengan itu tampak mengenakan helm dan jaket. Setelah korban menepi, pelaku langsung melancarkan aksinya.

Dengan sigap, mereka merampas barang-barang dari dalam mobil korban. Pelaku datang dari sisi kanan dan kiri.

Rekaman kedua menunjukkan aksi pencurian dengan modus yang sama pada 13 November 2015. Rekaman tersebut diperoleh dari suatu SPBU di Jakarta.

Dari rekaman tersebut tampak mobil korban berhenti di pintu keluar SPBU. Di sisi kiri mobil terdapat salah seorang pelaku yang sedang duduk.

Dari dalam SPBU, seorang pelaku dengan sepeda motor memberitahukan bahwa ban mobil korban kempis.

Pelaku yang bertugas memberitahukan calon korban itu tidak sendirian. Ada pelaku lain yang berpura-pura memberitahukan hal yang sama.

Korban pun terpancing ke luar mobil untuk melihat kondisi bannya. Tak lama berselang, pelaku yang duduk di samping mobil korban langsung melancarkan aksinya dengan mengambil barang-barang korban di dalam mobil.

Kemudian, pelaku lainnya yang menunggu di luar area SPBU langsung bergerak mendekati lokasi kejadian dan menjemput pelaku yang mengambil barang.

Mereka lalu pergi meninggalkan lokasi secepat mungkin. Atas maraknya pencurian dengan modus seperti itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti meminta masyarakat berhati-hati.

"Korban modus seperti ini masih banyak dan pelakunya berkeliaran," kata Krishna, Senin (16/11/2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com