Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPT Pantau Rencana Kedatangan Tokoh Pendukung Kelompok Sayap ISIS

Kompas.com - 24/11/2015, 13:58 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan bahwa ulama Saudi Muhammad Al Arifi merupakan pendukung kelompok sayap Negara Islam Irak Suriah (ISIS). BNPT telah memantau rencana kedatangan Arifi ke Indonesia.

"Data umum, dia (Arifi) adalah pendukung Jabahat Al Nusro, bagian dari ISIS," ujar Staf Ahli Deputi Pencegahan BNPT Wawan Hari Purwanto kepada Kompas.com, Selasa, (24/11/2015).

Arifi rencananya akan datang ke Indonesia untuk mengisi ceramah agama pada Januari 2016.

Menurut Wawan, Arifi beberapa kali ditahan otoritas Arab Saudi atas tindakannya yang dianggap berpotensi menganggu keamanan setempat. (Baca: ISIS Punya "Customer Service" Digital 24-Jam Khusus Anggota)

BNPT khawatir Arifi akan memprovokasi warga Indonesia untuk melaksanakan ajaran-ajaran ISIS yang bertentangan dengan Pancasila.

"Rencana mau Tablig Akbar di Istiqlal, Januari 2016, dikhawatirkan dapat membangkitkan semangat jihad simpatisan ISIS dan khilafah," ujar Wawan.

Meski demikian, BNPT belum memutuskan langkah lebih jauh terkait rencana kedatangan Arifi ini.

BNPT masih berkoordinasi serius dengan pemerintah, Kepolisian dan TNI. BNPT juga akan memverifikasi kebenaran inforasi terkait rencana kedatangan Arifi.

Rencana kedatangan Arifi ramai dibicarakan di media sosial. Arifi dikabarkan akan hadir dalam acara "Tabligh Akbar Ahlussuhah Indonesia Bersatu" yang digelar Majellis AZ Zikra. (Baca: Antisipasi Teror ISIS, Pengamanan Bandara Soekarno-Hatta Diperkuat TNI/Polri Bersenjata)

Selain Arifi, penyelenggara acara itu juga mengundang Pimpinan Majelis AZ Zikra, Muhammad Arifin Ilham dan pimpinan majelis lainnya.

Pimpinan Pelaksana Harian Az Zikra, Syuhada, membenarkan rencana kedatangan Arifi.

Namun, menurut dia, belum ada konfirmasi bahwa Arifi pasti hadir dalam acara yang digelar majelis pimpinan Arifin Ilham tersebut.

"Itu masih dalam perencanaan, belum ada konfirmasi, kami juga belum launcing," kata Syuhada kepada Kompas.com, Senin (23/11/2015).

Ia juga menolak jika Arifi disebut pendukung ISIS. Menurut Syuhada, paham yang dianut Arifi justru berseberangan dengan ISIS.

"Itu fitnah, bisa dilacak sendiri. Apalagi Pak Arifin Ilham (selaku pengundang) itu akademisi yang eksis sampai sekarang, dekat juga dengan institusi pemerintah Saudi. Justru ISIS berseberangan dengan Beliau (Arifi), ISIS itu pemahamannya membunuh, membenci," tutur Syuhada.

Ia juga menegaskan bahwa Arifi tidak akan menyebarkan paham kebencian atau menyerukan warga untuk berjihad di Suriah jika salah satu imam masjid di Saudi itu menyampaikan ceramahnya di Indonesia.

"Dia itu hanya akan berbicara soal persaudaraan antara umat islam, ukhuwah islamiah," kata Syuhada. (Baca juga: Melacak Alasan Orang Terpincut ISIS via "Jihad Selfie"…)

 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com