Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Ketua DPRD Mengaku Lupa Tanda Tangani Kesepakatan Pembangunan di Lahan RS Sumber Waras

Kompas.com - 25/11/2015, 16:19 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan menghindar ketika ditanya tentang kasus pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat.

Ferrial merupakan Ketua DPRD DKI periode 2009-2014, yang juga menandatangani kesepakatan pembangunan RS kanker di lahan RS Sumber Waras dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Perubahan 2014.

"Ahhh... saya enggak tahu. Enggak tahu gua," kata Ferrial dengan nada ketus sambil terus berjalan meninggalkan wartawan, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (25/11/2015). 

Bahkan, Ferrial  mengaku tidak mengetahui ada usulan pembelian lahan RS Sumber Waras di KUA-PPAS Perubahan 2014.

Bahkan, ia mengaku sudah lupa telah menyepakati pembelian lahan yang terindikasi merugikan daerah hingga Rp 191 miliar tersebut.

"Ah udah lupa gue. Udah tahun berapa sih itu," kata Ferrial lagi seraya masuk dalam lift.

Gubernur Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya menyebut pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras untuk pembangunan RS kanker masuk ke dalam program prioritas dalam KUA-PPAS Perubahan 2014.

DPRD, yang ketika itu dipimpin oleh Ferrial, ikut menandatangani dan menyepakati pembangunan RS kanker. Bahkan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga telah memeriksa Ferrial. 

Kisruh pembelian lahan seluas 3,6 hektar RS Sumber Waras ini menjadi salah satu temuan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK tahun anggaran 2014.

Proyek pembelian lahan RS Sumber Waras terindikasi menimbulkan kerugian daerah senilai Rp191.334.550.000.

Nilai itu didapat dari selisih Rp 755.689.550.000 dikurang Rp 564.355.000.000.

Basuki menyepakati pembelian lahan itu saat menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com