Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Mengaku Terpaksa Tembak Pemerkosa di JPO

Kompas.com - 28/11/2015, 11:59 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Polda Metro Jaya mengaku terpaksa menembak ITH, pemerkosa di jembatan penyeberangan orang (JPO) di depan Ruko III Plaza Pondok Indah, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

"Kemarin itu, kami terpaksa melakukan penembakan karena pelaku sangat mengancam para petugas," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Mohammad Iqbal, saat ditemui wartawan seusai acara Close Protection Team, Sabtu (28/11/2015).

Menurut Iqbal, hal itu tepat dilakukan, apalagi mengingat setiap anggota memiliki hak diskresi yang terdapat dalam Pasal 18 ayat (1) UU Nomor 2 Tahun 2002.

"Sebagai lembaga hukum, kami punya kewenangan dan harus bisa mengukur tindakan yang tepat," ucap dia.

Selain itu, lanjut Iqbal, penembakan dilakukan karena saat melakukan pengejaran, posisi petugas hanya berjarak setengah meter dari tersangka.

"Apalagi pas kejar-kejaran itu jaraknya hanya sejengkal dan dia juga mencoba melakukan perlawanan dengan mengayunkan golok ke arah petugas," ungkap Iqbal.

ITH pada akhirnya terpaksa ditembak mati oleh anggota Subdit Resmob Polda Metro Jaya, Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, Jumat (27/11/2015).

Menurut Iqbal, polisi sudah meminta ITH untuk berhenti, tetapi tak dipedulikan.

ITH telah melakukan pemerkosaan dan perampokan terhadap karyawati berinisial RM (19), ketika melintasi JPO Pondok Pinang pada Minggu (22/11/2015) lalu.

Demi mencegah kejadian serupa, JPO Pondok Pinang saat ini telah dipasangi dua lampu penerangan.

Kompas TV Pemerkosa Karyawati Di JPO Ditembak Mati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com