JAKARTA, KOMPAS.com - Kartu Jakarta Pintar (KJP) saat ini belum menyentuh sekolah madrasah di DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun menyadari bahwa banyak anak sekolah madrasah di DKI yang membutuhkan bantuan KJP.
Untuk itu, Ahok, sapaan Basuki, berkeinginan agar KJP dapat menjangkau siswa tak mampu yang ada di seluruh sekolah madrasah di Ibu Kota.
"Saya baru sadar anak-anak tidak mampu juga ada di madrasah-madrasah. Makanya tahun depan seluruh di madrasah tidak mampu akan kami berikan Kartu Jakarta Pintar," kata Ahok, dalam pembukaan MTQ di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (1/12/2015).
Ahok mengatakan, prinsipnya sistem KJP di sekolah madrasah yang akan diberikan, akan sama seperti yang sudah diterapkan di sekolah negeri ataupun swasta. KJP yang diberikan tidak dapat ditarik tunai.
"Tentu uang ini tidak bisa tarik tunai. Karena bukan buat bapak dan emaknya. Kalau bapaknya kawin lagi, repot kita. Sebab satu anak SMA saja (dengan KJP) itu Rp 9,6 juta (setahun). Dua anak bisa Rp 19,2 juta, bisa beli motor dia (kalau tarik tunai)," ujar Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.