Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Peruntukan Lahan Kemayoran untuk Rusun yang Dipinjamkan ke Atlet Asian Games

Kompas.com - 05/12/2015, 09:39 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut lahan seluas 11,5 hektar di Kemayoran diperuntukkan bagi pembangunan rumah susun (rusun).

Hal itu sesuai instruksi Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sehingga rencananya, aset lahan Kemayoran akan dihibahkan dari pemerintah pusat kepada pemerintah provinsi (Pemprov) DKI. 

"Wapres bilang kalau Kemayoran asetnya dikasih ke kami dan dibangun rusun. Kemudian setelah itu dipinjam dulu buat atlet, tapi ini tujuannya memang untuk rusun," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (4/12/2015). 

Rusun itu diberi nama kampung atlet atau apartemen D10. Rusun itu akan dipergunakan untuk menampung atlet-atlet yang berlaga di Asean Games 2018 terlebih dahulu.

Basuki juga telah menunjuk PT Jakarta Propertindo membangun apartemen D10. Penunjukan PT Jakpro disebabkan karena Pemprov DKI tidak boleh membangun proyek dengan anggaran tahun jamak atau multiyears hingga 2018.

"Jabatan saya Oktober 2017 sudah habis. Jadi kami gunakan Perpres bangunan infrastruktur yang dibangun BUMN dan BUMD, boleh dibeli balik oleh kami," kata Basuki.

Basuki merujuk pada Perpres Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.

Melalui aturan itu, Pemprov DKI bisa membeli kembali apartemen D10 yang telah dibangun oleh PT Jakarta Propertindo.

"Nanti baru kami anggarkan di Dinas Perumahan dan Gedung Pemda untuk beli kembali rusunnya. Kami enggak minat bisnis apartemen," kata Basuki.

Pemprov DKI sebelumnya terhalang izin Komisi II DPR RI untuk membangun rusun di Kemayoran. DPR menolak peralihan aset Kemayoran dari pemerintah pusat kepada Pemprov DKI.

Basuki menuding Pusat Pengelolaan Kompleks (PPK) Kemayoran ingin membangun lahan komersil di sana. Sehingga Basuki menuding ada kongkalikong antara DPR dengan PPK Kemayoran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com