Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kata Pemilih di TPS Airin?

Kompas.com - 09/12/2015, 13:26 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Sejumlah pemilih masih mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) 17 yang bertempat di dalam kompleks Sutera Narada, Alam Sutera, Tangerang Selatan, Rabu (9/12/2015) siang.

Menjelang jam-jam kritis penutupan pencoblosan, yakni pukul 13.00 WIB, warga sekitar masih mendatangi TPS.

Seperti yang dilakukan Caroline Lim (26) dan ibunya, Yuli (53), mereka datang dengan mobil ke TPS yang sudah tampak sepi tersebut, sekitar pukul 11.45 WIB.

"Saya kebetulan mau pergi, jadi baru ke TPS agak siang," kata Caroline kepada Kompas.com.

Bicara soal Pilkada Tangerang Selatan secara keseluruhan, menurut dia, informasi tentang calon-calon masih sangat kurang.

Dia hanya tahu wajah tiga calon wali dan wakil wakil kota dari spanduk besar di dekat bundaran masuk kawasan Alam Sutera.

Meski demikian, Caroline mengaku sudah yakin memilih satu pasang calon yang dia andalkan dalam pilkada kali ini.

Keyakinan itu diperkuat setelah ia sebelumnya mencari tahu latar belakang ketiga pasang calon.

"Informasi kalau dari KPUD sangat terbatas, kan. Jadinya, saya harus browsing-browsing sendiri baru dapat informasi yang cukup," tutur Caroline.

Pemilih lainnya yang datang sekitar pukul 12.45 WIB, sepasang warga lanjut usia bernama Susanto (66) dan Evi (65), mengaku sengaja datang pada siang hari ke TPS agar tidak mengantre.

Dengan dibantu petugas KPPS saat berjalan masuk ke TPS, Susanto dan Evi juga mengatakan bahwa ia sudah yakin dengan pilihannya.

"Iya, saya sudah punya calon yang saya jagokan. Keputusan saya sudah bulat," ujar Susanto.

Sepasang warga yang tinggal lebih kurang 10 tahun di Tangerang Selatan itu mengatakan bahwa sudah ada perubahan yang mereka rasakan, terutama tentang perbaikan jalan dan penerangan di beberapa daerah.

Selain itu, pelayanan publik, seperti pengurusan KTP, juga disebut sudah baik.

Empat pemilih itu berharap, pemimpin Tangerang Selatan, siapa pun nanti, diharapkan bisa membawa Tangerang Selatan jauh lebih baik, terutama pada hal-hal di bidang penataan kota dan birokrasi di berbagai bidang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com