Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI Usulkan Biaya Perjalanan Dinas Jadi Rp 2 Juta Per Hari

Kompas.com - 12/12/2015, 20:19 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembahasan kebijakan umum anggaran prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) pada pos Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD DKI berlangsung tertutup.

Padahal, biasanya rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI untuk membahas anggaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) maupun unit kerja perangkat daerah (UKPD) berlangsung terbuka untuk umum.

Wakil Ketua Banggar DPRD DKI Mohamad Taufik sempat meminta sejumlah pihak menunggu di luar ruangan. 

"Selain eksekutif, silakan menunggu di luar. Tata Usaha-nya (SKPD) juga di luar ruangan, kita rapat internal dulu ya. Baru nanti semua boleh masuk lagi," kata Taufik, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Sabtu (12/12/2015).

Rapat pembahasan anggaran Sekwan yang berlangsung tertutup itu berlangsung selama sekitar 90 menit.

Taufik mengungkapkan, rapat itu dilaksanakan tertutup karena masih bersifat perumusan, bukan pembahasan anggaran. Sehingga tidak mungkin rapat dilakukan secara terbuka.

"Kalau sudah pembahasan anggaran, rapatnya pasti terbuka. Kalau pembahasan anggaran, baru terbuka," kata anggota fraksi Partai Gerindra itu. 

Meski demikian, dalam rapat itu, DPRD mengusulkan sejumlah kenaikan tunjangan. Seperti biaya perjalanan dinas anggota DPRD DKI.

Banggar DPRD DKI mengusulkan kenaikan biaya perjalanan dinas dari Rp 470.000 perhari menjadi Rp 2 juta per harinya.

Rencana itu sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 72 Tahun 2015 tentang biaya perjalanan dinas.

"Kemudian kegiatan anggota dewan. Misalnya kegiatan Balegda (Badan Legislasi Daerah), enggak ada nih kami dapat uang (kegiatan) Balegda," kata Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com