Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Tabrak Ibu-Anak, Metromini Terlibat Balapan

Kompas.com - 16/12/2015, 13:12 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Metromini yang menabrak ibu dan anak di Meruya Utara, Jakarta Barat, Rabu (16/12/2015), disebut beradu cepat dengan metromini lain.

Seorang saksi mata, Ahadi, mengaku melihat metromini itu kemudian menabrak tiang listrik, serta menabrak dua orang, Azam Flamboyan (7) dan ibunya, Muntiarsih (35).

"Saya lihat sendiri, itu metromini kebut-kebutan, balapan sama metromini lain. Metromini kan suka begitu, rebutan penumpang," kata Ahadi yang saat itu berdiri tidak jauh dari tiang listrik yang ditabrak metromini itu.

Metromini melaju dari arah Kembangan menuju lampu lalu lintas di persimpangan Srengseng. Saat bus metromini melaju kencang, jalan dalam kondisi cukup ramai oleh kendaraan.

Namun, metromini terus melaju dengan kencang sambil menyalip kendaraan lainnya. Metromini yang dikendarai Denny sempat tertinggal.

Ahadi melihat, metromini Denny ingin menyalip dari kiri. Saat itu, kondisi tidak memungkinkan karena masih ada kendaraan. 

Denny terlihat memaksa untuk menyalip hingga akhirnya menabrak tiang listrik, lalu menabrak Azam dan ibunya, yang sedang menunggu angkot di pinggir jalan.

Azam meninggal setelah ditabrak metromini. Jenazah Azam kini telah dibawa ke Purwodadi, Semarang, oleh keluarganya untuk dimakamkan.

Sementara itu, Muntiarsih masih dirawat di Rumah Sakit Permata Hijau akibat patah tulang belakang dan pendarahan kepala. Sang sopir masih diperiksa oleh polisi. Ia pun ditetapkan sebagai tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com