Seorang saksi mata, Ahadi, mengaku melihat metromini itu kemudian menabrak tiang listrik, serta menabrak dua orang, Azam Flamboyan (7) dan ibunya, Muntiarsih (35).
"Saya lihat sendiri, itu metromini kebut-kebutan, balapan sama metromini lain. Metromini kan suka begitu, rebutan penumpang," kata Ahadi yang saat itu berdiri tidak jauh dari tiang listrik yang ditabrak metromini itu.
Metromini melaju dari arah Kembangan menuju lampu lalu lintas di persimpangan Srengseng. Saat bus metromini melaju kencang, jalan dalam kondisi cukup ramai oleh kendaraan.
Namun, metromini terus melaju dengan kencang sambil menyalip kendaraan lainnya. Metromini yang dikendarai Denny sempat tertinggal.
Ahadi melihat, metromini Denny ingin menyalip dari kiri. Saat itu, kondisi tidak memungkinkan karena masih ada kendaraan.
Denny terlihat memaksa untuk menyalip hingga akhirnya menabrak tiang listrik, lalu menabrak Azam dan ibunya, yang sedang menunggu angkot di pinggir jalan.
Azam meninggal setelah ditabrak metromini. Jenazah Azam kini telah dibawa ke Purwodadi, Semarang, oleh keluarganya untuk dimakamkan.
Sementara itu, Muntiarsih masih dirawat di Rumah Sakit Permata Hijau akibat patah tulang belakang dan pendarahan kepala. Sang sopir masih diperiksa oleh polisi. Ia pun ditetapkan sebagai tersangka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.