Di sisi lain, Basuki membutuhkan simpatik warga untuk memilihnya kembali pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
"Saya sering ditanya kenapa saya lebih sehat sekarang. Senang dalam hati saya sekarang mengalahkan perasaan senang pas perusahaan saya dapat untung, sekarang bahagia lebih banyak memberi daripada menerima," kata Basuki menanggapi pertanyaan seorang siswa dari Maarif Institute, beberapa waktu lalu.
Basuki mengaku tak memiliki kepentingan apa pun dalam merealisasikan kebijakan. Hal itu pula yang membuat dirinya berambah sehat.
Basuki meyakini, berbagai kebijakan yang dijalankannya juga bermanfaat bagi masyarakat lainnya. Dalam memutuskan kebijakan, Basuki mengaku mempertimbangkan besaran manfaat serta mudaratnya.
"Enggak apa-apa saya enggak dipilih lagi (jadi Gubernur). Tapi nanti warga ingat, gara-gara Ahok (Basuki), metromini beres nih. Gara-gara Ahok, anak saya bisa sekolah nih," kata Basuki.
Bahkan, Basuki mengaku tak jarang ditanya oleh koleganya atas berbagai kebijakan yang dikeluarkannya. Mereka bertanya mengapa mantan Bupati Belitung Timur itu kerap menambah musuh baru serta gara-gara dengan pihak lain, seperti dalam kontroversi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan warga Kampung Pulo.
"Kalau ada arus deras, harus menyeberang atau berdiri di situ saja? Kalau saya nyeberang, kalau berdiri, sudah tidak sampai tujuan terus bisa jatuh pula karena tidak tahan. Jangan cuma bertahan, Anda harus menyerang hadapi arus dan lawan arus. Ikan mati itu ikuti arus, ikan hidup hadapi arus," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.