Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Perusahaan Pemenang Lelang UPS Muncul Sebelum Tender Selesai

Kompas.com - 21/01/2016, 19:41 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Adi Hartoko, salah satu anak buah Alex Usman, terdakwa kasus uninterruptible power supply (UPS), menjadi saksi dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Kamis (21/1/2016).

Saat pengadaan UPS berlangsung, Adi merupakan staf Sudin Dikmen Jakarta Barat, di bawah pimpinan Alex Usman. (Baca: Ahok dan Lulung Akan Dipanggil Jadi Saksi Sidang Kasus UPS)

Dalam sidang yang berlangsung hari ini, Adi mengakui bahwa ia membantu Alex Usman menyiapkan dokumen-dokumen untuk pengadaan UPS.

Adi juga diperintahkan untuk berhubungan dengan salah satu pegawai PT Offistarindo, Ratih, terkait persiapan lelang. "Pak Alex langsung arahkan ke Ratih," ujar Adi.

Dalam sidang ini terungkap bahwa Adi pernah menerima surat elektronik dari Ratih yang berisi daftar perusahaan pemenang lelang tender UPS.

Data mengenai hal itu tercantum dalam bentuk tabel-tabel. Padahal, menurut Adi, ketika itu pengumuman pemenang tender belum ada.

"Di sistem belum ada datanya, tetapi Bu Ratih sudah bisa memunculkan nama-nama itu. Saya enggak tahu darimana," ujar Adi.

Awalnya, Adi mengaku tidak mengetahui bahwa daftar nama perusahaan tersebut merupakan pemenang lelang.

Namun, pada akhirnya, daftar nama perusahaan yang diberikan Ratih tersebut 90 persen sama dengan perusahaan yang menang di kemudian hari.

Ketika ditanya apa maksud Ratih mengirim surat tersebut, Adi mengaku tidak tahu. "Saya pikir mungkin hanya sebagai laporan saja," ujar Adi.

Dalam kasus pengadaan UPS pada APBD-P 2014, Bareskrim telah menetapkan empat tersangka, yaitu dua tersangka dari pihak eksekutif, yaitu Alex Usman dan Zaenal Soleman.

Alex diduga melakukan korupsi saat menjabat sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat.

Sementara itu, Zaenal ditetapkan sebagai tersangka atas posisinya sebagai PPK pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat. (Baca: Ini Orang-orang yang Pinjam Nama Perusahaan untuk Ikut Lelang Proyek UPS)

Kemudian dua tersangka lainnya adalah yang berasal dari pihak DPRD, yaitu Muhammad Firmansyah dari Fraksi Partai Demokrat dan Fahmi Zulfikar dari Fraksi Partai Hanura.

Keduanya diduga terlibat dalam kasus UPS saat sama-sama menjabat di Komisi E DPRD DKI periode 2009-2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com