JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagian besar perusahaan pemenang tender pengadaan uninterruptible power supply (UPS) mengaku hanya meminjamkan saja data perusahaan mereka untuk diikutsertakan dalam lelang tender UPS.
Nama perusahaan mereka dipinjam oleh pihak tertentu dan mereka dibayar dengan fee sebesar Rp 50 juta. Siapa yang meminjam nama perusahaan-perusahaan itu dan mengikutsertakan dalam lelang?
Salah satunya adalah Hendro Setiawan. Dia mendapatkan info pengadaan UPS ini dari Dirut PT Offistarindo, Harry Lo. PT Offistarindo merupakan perusahaan distributor UPS.
"Saya dipanggil Pak Hary Lo, mau ikut enggak. Kalau mau, saya disuruh cari perusahaan sebanyak mungkin untuk ikut lelang tender," ujar Hendro di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Kamis (7/1/2016).
Hendro merupakan salah satu direktur perusahaan yang ikut lelang tersebut. Dia menuruti perkataan Hary untuk mencari perusahaan sebanyak-banyaknya. Dia berhasil meminjam tujuh nama perusahaan untuk diikutkan dalam lelang proyek UPS di SMA dan SMK Jakarta Barat.
"Untuk perusahaan yang kami pinjam namanya, kami kasih fee 1 persen," ujar Hendro.
Ada pula Ade Laura Surya. Dia mengaku juga ikut lelang tender UPS tersebut. Namun, saat mendaftar, dia harus menyertakan nama dua perusahaan lain. Oleh karena itu, dia mencari perusahaan lain yang bisa meminjamkan nama.
"Saya pinjam karena pemilik PT yang bilang, 'Bu kalau PT saya bisa enggak Bu dipakai namanya.' Saya bilang coba aja. Menang atau enggak, kan tergantung lelangnya," ujar Ade.
Ternyata, justru nama perusahaan yang dia pinjam yang menang lelang. Perusahaannya tidak menang lelang.
Selain mereka berdua, ada tiga orang lagi bernama Abdul Hamid, Andi, dan Presly.
Mereka tidak memiliki perusahaan dan hanya diminta untuk meminjam nama perusahaan lain.
Abdul Hamid dan Presly mengaku diminta oleh Andi untuk mencari perusahaan. Sementara itu, Andi mengaku ditawari oleh Alex Usman untuk mencari perusahaan yang mau ikut tender UPS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.