Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kejadian Buruk Naik Grabbike"

Kompas.com - 03/02/2016, 11:27 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Kejadian buruk naik Grabbike" tulis Mahda Lenna dalam akun Facebook pada 28 Januari lalu. Dalam statusnya, Mahda mengeluhkan permasalahannya ketika menggunakan fasilitas ojek online tersebut saat akan pulang ke rumah.

Pada Kamis (21/1/2016) pukul 17.17 WIB, ia hendak pulang dari kantornya yang berada di Jalan S Parman menuju ke Cipete Selatan.

"Saya dapat driver atas nama Dodi Kurniawan dengan nomer plat B 6812 UJX. Saya di jemput di depan kantor saya, dari awal dia tidak tanya mau lewat mana."

Lantas saja, Mahda berpikir bahwa pengemudi itu telah mengetahui arah ke Cipete Selatan. Sehingga, ia pun hanya diam dan tak bertanya apapun pada sang sopir.

Saat sampai di kolong Senayan, seharusnya pengemudi itu mengambil arah ke kiri. Namun, ia malah luruh terus menuju ke Semanggi.

"Saya tanya 'ini mau lewat mana, lewat Semanggi yah?' dan dia jawab 'iya emang ibu maunya lewat mana?'. Saya bilang 'ya udah pak lewat Semanggi aja kan Senayan udah kelewatan."

Akhirnya sang sopir pun tetap melajukan kendaraannya hingga ke Semanggi. Sesampainya di sana, sopir tidak membelokan kendaraannya, malah jalan lurus kembali.

Mahda merasa heran. Dia pun menanyakan rute yang sesungguhnya ingin diambil oleh pengemudi Grabbike ini. Pengemudi itu menjawab bahwa, ia ingin lewat ke arah Mampang.

"Terus saya jawab 'bisa sih pak lewat Mampang, tapi jadi muter-muter'. Dia jawab 'enggak apa-apa bu, tenang aja yang penting sampai, kan tarif Grabbike flat jadi enggak kata taksi ada argo. Lalu saya jawab kembali 'loh bukan masalah itu pak, saya mau cepat sampai rumah."

Tetapi, sopir pun hanya diam saja. Mahda masih berpikir positif setelah kejadian itu. Namun, setelah sampai di Mampang, ia hanya melewati jalan tersebut dan masih melajukan kendaraannya menuju Cawang.

Dari sana, Mahda masih diajak keliling ke arah Tebet. Dia mengaku mulai ketakutan.

Ia sempat meminta untuk diturunkan saja, tetapi pengemudi itu menolak. Pengemudi mengaku tak bisa menurunkan di sembarang tempat, karena memang harus diantar sampai ke tujuannya.

Meski Mahda bilang akan membayar biaya perjalanannya saat itu juga, sopir pun tetap tidak menggubrisnya.

Karena semakin takut, saat di depan Stasiun Cawang, Mahda memutuskan untuk berteriak demi bisa turun dari motor tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com