Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Penyedia UPS Dianggap Perlu Dijadikan Tersangka

Kompas.com - 04/02/2016, 14:34 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi dinilai perlu menetapkan HL, pengusaha penyedia uninterruptible power supply (UPS) sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan UPS pada tahun 2014.

Sebab, penetapan pengusaha sebagai tersangka dinilai akan dapat menguak siapa  saja yang terlibat dalam kasus tersebut.

"Kalau HL jadi tersangka, dia bakal bernyanyi dan nyebutin siapa-siapa saja yang kecipratan duitnya," kata Ketua Divisi Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri saat ditemui di Jakarta, Kamis (4/2/2016).

HL merupakan Direktur Utama PT Offistarindo Adhiprima yang menjadi penyedia UPS. Febri menyebut HL merupakan orang yang menawarkan UPS kepada Alex Usman.

Ia juga disebut pernah mengajak Alex berkunjung ke Shanghai dan Beijing sebelum pengadaan barang tersebut.

Alex Usman adalah Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat pada tahun 2014. Saat ini ia sudah berstatus terdakwa.

"Alex Usman diajak ke sana (Shanghai dan Beijing) buat lihat barangnya itu (UPS). HL bilang barangnya cocok buat di sekolah. Sama Alex Usman dibilang perlu persetujuan Dewan dulu nih buat bisa beli ini barang. Maka itu, polisi harus menetapkan HL jadi tersangka supaya dia bernyanyi," tutur Febri.

Sejauh ini, baru empat orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus UPS, satu diantaranya sudah menjadi terdakwa, yakni Alex Usman.

Sementara tiga orang lagi, masing-masing Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat Zaenal Soelaiman, Ketua Komisi E DPRD DKI Muhammad Firmansyah, dan anggota Komisi E Fahmi Zulfikar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com